Mismatch base repair merupakan perbaikan DNA yang disebabkan oleh kesalahan pemasangan basa saat replikasi. Ketika sel akan membelah diri, DNA di dalamnya akan menjalani replikasi atau mengganda agar kedua sel anak memiliki DNA yang sama. Dalam replikasi ini kadang terjadi kesalahan pemasangan basa sehingga hasilnya tidak sesuai dengan cetakan dari DNA induk.
Salah satu contoh kesalahan pemasangan basa adalah pada berpasangannya Guanin dengan Timin (G-T). Dalam keadaan normal G akan selalu berpasangan dengan C, namun dalam keadaan yang “salah”, basa G dapat berpasangan dengan T.
Kesalahan seperti ini apabila tidak diperbaiki dapat menyebabkan perubahan pada protein yang dihasilkan dari informasi pada DNA tersebut. Untuk mengatasi kerusakan pemasangan basa ini, sel melakukan perbaikan yang disebut dengan mismatch repair.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam mekanisme mismatch repair adalah mengenal rantai induk yang “benar” dan rantai anak yang mengalami “kesalahan pemasangan”. Perbedaan antara rantai induk dengan rantai anak pada replikasi DNA adalah sebagai berikut.
Rantai induk bakteri mengandung urutan basa nitrogen GATC yang mengalami metilasi pada basa adenin-nya (A). Sedangkan pada rantai anak, basa A belum mengalami metilasi. Sedangkan pada eukariota, DNA anak yang baru terbentuk memiliki “gap” atau celah yang belum menyatu sehingga berbeda dengan FNA induk yang tidak memiliki “gap”.
Setelah dikenal mana yang rantai induk dan mana yang rantai anak, proses mismatch base repair akan berlangsung untuk mengganti basa nitrogen yang salah.
Jalannya DNA mismatch repair adalah sebagai berikut.
Salah satu contoh kesalahan pemasangan basa adalah pada berpasangannya Guanin dengan Timin (G-T). Dalam keadaan normal G akan selalu berpasangan dengan C, namun dalam keadaan yang “salah”, basa G dapat berpasangan dengan T.
Kesalahan seperti ini apabila tidak diperbaiki dapat menyebabkan perubahan pada protein yang dihasilkan dari informasi pada DNA tersebut. Untuk mengatasi kerusakan pemasangan basa ini, sel melakukan perbaikan yang disebut dengan mismatch repair.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam mekanisme mismatch repair adalah mengenal rantai induk yang “benar” dan rantai anak yang mengalami “kesalahan pemasangan”. Perbedaan antara rantai induk dengan rantai anak pada replikasi DNA adalah sebagai berikut.
Rantai induk bakteri mengandung urutan basa nitrogen GATC yang mengalami metilasi pada basa adenin-nya (A). Sedangkan pada rantai anak, basa A belum mengalami metilasi. Sedangkan pada eukariota, DNA anak yang baru terbentuk memiliki “gap” atau celah yang belum menyatu sehingga berbeda dengan FNA induk yang tidak memiliki “gap”.
Setelah dikenal mana yang rantai induk dan mana yang rantai anak, proses mismatch base repair akan berlangsung untuk mengganti basa nitrogen yang salah.
Proses DNA mismatch repair |
Jalannya DNA mismatch repair adalah sebagai berikut.
- Protein MutS akan mengenali bagian yang salah berpasangan pada rantai anak.
- Kemudian MutH akan berikatan pada bagian GATC yang belum termetilasi, tapi MutH belum aktif sebelum bertemu dengan MutL.
- MutL akan berikatan dengan MutS yang telah terlebih dahulu berikatan dengan DNA, kemudian mengaktifkan MutH.
- MutH akan memotong rantai anak di dekat bagian yang ter-metilasi.
- Dilanjutkan dengan enzim exonuklease yang akan membuang bagian DNA yang rusak.
- Enzim DNA polimerase akan membentuk fragmen baru di tempat yang tadi telah terpotong
- Proses ini diakhiri dengan penyambungan fragmen baru oleh enzim ligase.
Setelah diperbaiki, rantai DNA anak akan memiliki urutan basa yang sesuai dengan rantai induk.
EmoticonEmoticon