Elang brontok adalah jenis burung yang unik karena kemampuannya berubah warna. Kita dapat menemui elang brontok yang berwarna terang dan berwarna gelap.
Suatu ketika saya pernah melakukan survey di pasar burung Kartini Semarang, saya melihat seekor elang berwarna gelap dengan bulu-bulu menutupi kaki bagian bawah. Burung itu diikat kakinya dan bertengger di batang kayu kecil di dekat penjual burung. Sekilas saya langsung tahu bahwa itu adalah elang brongok.
Maju sedikit ke penjual yang lain saya lihat ada burung yang hampir serupa namun berwarna lebih terang. Saya mbatin begitu beruntungnya saya melihat dua warna tipe warna elang brontok dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sayangnya saat itu saya tidak membawa kamera jadi tidak punya bukti fotonya.
Deskripsi
Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus dulu Spizaetus cirrhatus) merupakan burung pemangsa yang masuk dalam famili accipitridae. Burung ini berukuran besar, sekitar 70 cm dari ujung ekor hingga ujung paruh. Dalam bahasa inggris elang ini disebut dengan nama changeable hawk-eagle karena warna bulunya yang dapat berubah-ubah. Bulu elang brontok dibedakan menjadi fase gelap, fase terang, dan fase peralihan. Burung jantan dan betina memiliki warna yang hampir serupa, hanya burung betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.
Saat fase gelap seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Fase terang ditandai dengan tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Bentuk peralihan terlihat seperti fase terang namun dengan lebih banyak coret-coret kehitaman pada tubuh.
Ekologi
Tahun 2010 saya pernah mengikuti lomba pengamatan burung yang lokasinya di pesisir Bangkalan, Madura. Saat sedang mengamati burung-burung di dekat pantai, tiba-tiba saya melihat seekor elang terbang di kejauhan. Elang itu nampak memiliki bagian bawah tubuh terang dengan ujung sayap yang gelap.
Waktu itu saya masih pengamat burung pemula yang belum tahu apa-apa, begiru melihat elang itu saya langsung berpikir bahwa itu adalah elang bondol. Saya berpikir demikian karena pengaruh dari lokasi perjumpaan di tepi pantai yang merupakan habitat elang bondol dan juga karena warna tubuhnya yang terang.
Keesokan harinya setelah acara lomba usai barulah saya diberitahu oleh panitia bahwa elang itu bukanlah elang bondol namun elang brontok. Jadi elang ini juga beraktifitas di sekitar pantai, mungkin berbagi habitat dengan elang bondol dan elang tiram yang merupakan penyuka daerah pesisir.
Baca juga : Perbedaan Burung Cipoh Jantan dan Betina
Saya dulu kuliah di UNNES dan sering jalan-jalan di gunung Ungaran karena lokasinya memang tidak terlalu jauh dari kampus saya menuntut ilmu. Ibaratnya gunung Ungaran bagaikan seperti kebun belakang rumah bagi kaum pecinta alam di UNNES seperti saya.
Dari semua lokasi di gunung Ungaran saya paling suka di daerah Medini, karena di tempat ini adalah lokasi pertama kali saya nge-camp waktu masih menjadi mahasiswa cupu, jadinya sangat berkesan di dalam hati. Di lokasi ini saya beberapa kali menjumpai elang brontok yang terbang soaring berputar-putar mencari mangsa.
Kadang saya lihat elang ini terbang berseliweran bergantian dengan julang emas yang memiliki suara terbang khas. Julang emas adalah jenis rangkong yang cukup mudah dijumpai di gunung Ungaran. Nah elang brontok yang saya jumpai di sini biasanya dalam fase gelap, entah kenapa saya belum pernah menjumpai fase terang di gunung ini.
Dari perjumpaan di pantai hingga di gunung, saya jadi bisa menyimpulkan bahwa elang brontok memiliki rentang habitat yang sangat luas. Dia bisa tinggal di dekat pantai yang panas dan kering, juga bisa tinggal di pegunungan yang dingin dan lembab. Mungkin burung ini mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Perkembangbiakan dan Persebaran
Elang brontok adalah burung yang setia, dia akan kawin bersama pasangan yang sama hingga mati. Namun sayangnya sekali masa berbiak dia hanya mengeluarkan satu butir telur jadi memiliki keturunan yang terbatas. Sarangnya terbuat dari ranting-ranting pohon yang disusun menjadi sarang di pohon yang tinggi. Elang brontok lebih sering berkembangbiak saat musim kemarau yang kering, walaupun kadang juga berbiak saat musim hujan.
Burung ini gemar memangsa reptil, burung, dan mamalia kecil yang dapat ditemukannya. Persebarannya cukup luas meliputi India, Asia Tenggara, Filipina, Sumatra Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara.
Karena warna bulunya yang dapat berubah-ubah itulah, menyebabkan burung ini sulit dikenali di alam. Dibutuhkan kejelian untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi jenis elang brontok. Bahkan saya perlu banyak latihan untuk dapat mengenali elang brontok ketika terbang tinggi karena warna bulunya yang membuat mumet.
Anak Jenis Elang Brontok
Elang brontok memiliki beberapa anak jenis, ada yang berjambul layaknya elang jawa ada yang tidak berjambul seperti yang sering saya jumpai di gunung Ungaran. Selain itu ada juga elang brontok yang tidak berubah warna bulunya jadi warnanya tetap sehingga tidak lagi "changeable".
Beberapa subspesies atau anak jenis elang brontok adalah sebagai berikut.
Subspesies yang berjambul
Subspesies yang tidak berjambul
Suatu ketika saya pernah melakukan survey di pasar burung Kartini Semarang, saya melihat seekor elang berwarna gelap dengan bulu-bulu menutupi kaki bagian bawah. Burung itu diikat kakinya dan bertengger di batang kayu kecil di dekat penjual burung. Sekilas saya langsung tahu bahwa itu adalah elang brongok.
Maju sedikit ke penjual yang lain saya lihat ada burung yang hampir serupa namun berwarna lebih terang. Saya mbatin begitu beruntungnya saya melihat dua warna tipe warna elang brontok dalam satu waktu dan tempat yang sama. Sayangnya saat itu saya tidak membawa kamera jadi tidak punya bukti fotonya.
Elang brontok dalam posisi terbang |
Deskripsi
Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus dulu Spizaetus cirrhatus) merupakan burung pemangsa yang masuk dalam famili accipitridae. Burung ini berukuran besar, sekitar 70 cm dari ujung ekor hingga ujung paruh. Dalam bahasa inggris elang ini disebut dengan nama changeable hawk-eagle karena warna bulunya yang dapat berubah-ubah. Bulu elang brontok dibedakan menjadi fase gelap, fase terang, dan fase peralihan. Burung jantan dan betina memiliki warna yang hampir serupa, hanya burung betina biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar.
Saat fase gelap seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Fase terang ditandai dengan tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Bentuk peralihan terlihat seperti fase terang namun dengan lebih banyak coret-coret kehitaman pada tubuh.
Elang brontok fase gelap |
Tahun 2010 saya pernah mengikuti lomba pengamatan burung yang lokasinya di pesisir Bangkalan, Madura. Saat sedang mengamati burung-burung di dekat pantai, tiba-tiba saya melihat seekor elang terbang di kejauhan. Elang itu nampak memiliki bagian bawah tubuh terang dengan ujung sayap yang gelap.
Waktu itu saya masih pengamat burung pemula yang belum tahu apa-apa, begiru melihat elang itu saya langsung berpikir bahwa itu adalah elang bondol. Saya berpikir demikian karena pengaruh dari lokasi perjumpaan di tepi pantai yang merupakan habitat elang bondol dan juga karena warna tubuhnya yang terang.
Keesokan harinya setelah acara lomba usai barulah saya diberitahu oleh panitia bahwa elang itu bukanlah elang bondol namun elang brontok. Jadi elang ini juga beraktifitas di sekitar pantai, mungkin berbagi habitat dengan elang bondol dan elang tiram yang merupakan penyuka daerah pesisir.
Baca juga : Perbedaan Burung Cipoh Jantan dan Betina
Elang brontok fase terang |
Saya dulu kuliah di UNNES dan sering jalan-jalan di gunung Ungaran karena lokasinya memang tidak terlalu jauh dari kampus saya menuntut ilmu. Ibaratnya gunung Ungaran bagaikan seperti kebun belakang rumah bagi kaum pecinta alam di UNNES seperti saya.
Dari semua lokasi di gunung Ungaran saya paling suka di daerah Medini, karena di tempat ini adalah lokasi pertama kali saya nge-camp waktu masih menjadi mahasiswa cupu, jadinya sangat berkesan di dalam hati. Di lokasi ini saya beberapa kali menjumpai elang brontok yang terbang soaring berputar-putar mencari mangsa.
Kadang saya lihat elang ini terbang berseliweran bergantian dengan julang emas yang memiliki suara terbang khas. Julang emas adalah jenis rangkong yang cukup mudah dijumpai di gunung Ungaran. Nah elang brontok yang saya jumpai di sini biasanya dalam fase gelap, entah kenapa saya belum pernah menjumpai fase terang di gunung ini.
Dari perjumpaan di pantai hingga di gunung, saya jadi bisa menyimpulkan bahwa elang brontok memiliki rentang habitat yang sangat luas. Dia bisa tinggal di dekat pantai yang panas dan kering, juga bisa tinggal di pegunungan yang dingin dan lembab. Mungkin burung ini mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggalnya.
Elang brontok berjambul |
Perkembangbiakan dan Persebaran
Elang brontok adalah burung yang setia, dia akan kawin bersama pasangan yang sama hingga mati. Namun sayangnya sekali masa berbiak dia hanya mengeluarkan satu butir telur jadi memiliki keturunan yang terbatas. Sarangnya terbuat dari ranting-ranting pohon yang disusun menjadi sarang di pohon yang tinggi. Elang brontok lebih sering berkembangbiak saat musim kemarau yang kering, walaupun kadang juga berbiak saat musim hujan.
Burung ini gemar memangsa reptil, burung, dan mamalia kecil yang dapat ditemukannya. Persebarannya cukup luas meliputi India, Asia Tenggara, Filipina, Sumatra Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara.
Karena warna bulunya yang dapat berubah-ubah itulah, menyebabkan burung ini sulit dikenali di alam. Dibutuhkan kejelian untuk dapat mengenali dan mengidentifikasi jenis elang brontok. Bahkan saya perlu banyak latihan untuk dapat mengenali elang brontok ketika terbang tinggi karena warna bulunya yang membuat mumet.
Anak Jenis Elang Brontok
Elang brontok memiliki beberapa anak jenis, ada yang berjambul layaknya elang jawa ada yang tidak berjambul seperti yang sering saya jumpai di gunung Ungaran. Selain itu ada juga elang brontok yang tidak berubah warna bulunya jadi warnanya tetap sehingga tidak lagi "changeable".
Beberapa subspesies atau anak jenis elang brontok adalah sebagai berikut.
Subspesies yang berjambul
- Nisaetus cirrhatus cirrhatus yang ditemukan di India.
- Nisaetus cirrhatus ceylanensis yang ditemukan di Sri Langka
Subspesies yang tidak berjambul
- Nisaetus cirrhatus limnaeetus yang ditemukan mulai dari Nepal, India, Burma, hingga ke Sunda Besar.
- Nisaetus cirrhatus andamanensis yang ditemukan di kepulauan Andaman.
- Nisaetus cirrhatus vanheurni yang ditemukan di Pulau Simeulue.
EmoticonEmoticon