Pembelajaran menurut aliran behavioristik adalah upaya membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan lingkungan dengan tingkah laku si belajar, karena itu juga disebut pembelajaran perilaku.
Dalam pembelajaran perilaku tidak lepas dari prinsip bahwa perilaku berubah menurut konsekuensi – konsekuensi langsung. Konsekuensi itu bisa menyenangkan dan juga bisa tidak menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan memperkuat perilaku, sebaliknya pembelajaran yang kurang menyenangkan akan memperlemah perilaku.
Pengertian Teori Behavioristik
Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (Stimulus-Respon). Teori Behavioristik mementingkan faktor lingkungan, menekankan pada faktor bagian, menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif, sifatnya mekanis dan mementingkan pengalaman anak. Adapun Tokoh-tokoh yang terkenal dalam teori ini yaitu Edward Lee Thorndike.
Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik.
Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa ditentukan (Rahyubi, 2012). Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu karena mereka telah mempelajarinya, melalui pengalaman-pengalaman terdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut dengan hadiah (reward). Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans (Muhibbinsyah, 2013).
Prinsip Pembelajaran Behavioristik
Apa saja prinsip pembelajaran menurut aliran behavioristik ? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini :
- Perilaku diberikan penguatan (reinforcement) untuk meningkatkan motivasi kegiatan belajar.
- Pemberian penguatan itu dapat berupa penguatan sosial (senyuman, pujian) penguatan aktivitas (Pemberian mainan) dan penguatan simbolik (uang atau nilai).
- Hukuman (punishment) dapat digunakan sebagai alat pembelajaran, tetapi perlu hati- hati . Hukuman dapat dipikirkan sebagai alat pendidikan terakhir setelah anak melakukan kenakalan, kemalasan, dan sebagainya. Hanya dalam pelaksanaannya pendidik tidak boleh sambil marah atau karena dendam
- Kesegeraan konsekuensi (immediacy), merupakan salah satu prinsip dalam teori perilaku ialah perilaku belajar yang segera diikuti konsekuensi akan lebih berpengaruh dari perilaku yang disertai konsekuensi yang lambat. Maka hendaknya, dalam pembelajaran terutama anak SD/SLTP hendaknya pendidik segera memberikan pujian atau teguran setelah anak berhasil atau tidak berhasil dalam melakukan kegiatan belajar nya.
- Pembentukan (Shaping). Dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran, pendidik hendaknya di samping memberikan pengajaran juga memberikan penguatan, aga tujuan tercapai. Misalnya saja cara atau teknik melakukan keterampilan tertentu, dan harus diikuti oleh peserta didik berlatih, pada saat peserta didik melakukan latihan , pendidik memberikan penguatan sehingga akhirnya keterampilan yang di harapkan bisa terwujud. Pendidik tersebut dikatakan telah selesai melakukan pembentukan.
Bagaimana langkah- langkah yang perlu di lakukan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan aliran behavioristik ? Yuk simak informasi berikut ini.
Secara umum penerapan prinsip belajar perilaku, tampak dalam langkah- angkah pembelajaran berikut ini :
- Menenrukan tujuan instruksional
- Menhganalisis liingkungan kelas termask indentifikasi entri behavior peserta didik
- Menentukan materi pelajaran
- Memecahkan materi pelajaran menjadi bagian – bagian kecil.
- Menyediakan materi pelajaran
- Memberikan stimulus yang mungkin berupa, pertanyaanm latihan, tugas- tugas
- Mengamati dan mengkaji respons peserta didik
- Memberikan penguatan (mungkin positif atau pennguatan negative)
- Memberikan stimulus baru.
Implementasi Teori Behavioristik dalam Pembelajaran
Teori behavioristik ini jika dikaitkan dengan pembelajaran yaitu bisa diimplementasikan dengan cara Inquiri (Sukmadinata, 2003). Seperti seorang guru memberikan beberapa gambar dan diperlihatkan kepada siswa, kemudian siswa akan menghubungkan gambar-gambar tersebut secara sistematis dalam benaknya. Siswa akan menemukan sebuah cerita baru yang dihasilkan dari menghubungkan gambar. Hal ini dapat mengasah otak siswa untuk berpikir menemukan sesuatu hal yang baru dari sebuah gambar
Adapun Langkah-langkah pelaksanaan teknik yaitu dengan menggunakan metode Inquiri sebagai berikut:
- Tahap Persiapan
- Persiapkan ruangan tempat belajar yang nyaman dan variatif sehingga peserta didik tidak merasa
- Tentukan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran yang akan
- Perhatikan perbedaan individual dan kelompok 4. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang dapat menunjang motivasi siswa untuk melaksanakan proses belajar
- Tahap Pelaksanaan
- Guru memperlihatkan gambar secara individual atau kelompok, Apabila dilakukan secara kelompok, maka buatlah menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
- Selama belajar itu berlangsung perhatikan minat, keseriusan, ketekunan, keaktifan, kerja samanya dalam mengamati dan merespons gambar yang diperlihatkan, Teliti kesukaran yang dialami siswa, serta mengadakan variasi belajar sehingga timbul respons yang berbeda untuk peningkatan dan penyempurnaan kecakapan atau keterampilan berbahasa, baik keterampilan berbicara, menulis, menyimak, ataupun keterampilan
- Tahap Penilaian
Selama pembelajaran berlangsung, guru melakukan koreksi dan penilain terhadap psoses pelaksanaan pembelajaran, baik dari kerjasama, keaktifan siswa dalam melaksanakan belajar, serta hasil kerja sama siswa. Berilah reward yang berupa hadiah atau pujian bagi siswa/kelompok yang berprestasi.
Pada teori behavioristik, hal yang penting dalam belajar adalah membuat input yang berupa stimulus dan output yang berupa respons. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respons berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respons tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur, yang dapat diamati hanyalah perubahan yang ditampilkan dalam bentuk Tindakan (Sumadi, S., 2014). Dari empat hukum yang ditawarkan oleh Thorndike semuanya dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk mengkonstrusi pikirannya sebagai respons atas stimulus yang diberikan oleh pendidik.
Ada aspek penting yng di kemukakan oleh aliran behavioristik dalam belajar adalah bahwa hasil belajar (Perubahan perilaku) itu tidak disebebkan oleh kemampuan internal manusia (insight), tetapi karena faktor stimulus yang menimbulkan respons.
Untuk itu, agar aktivitas belajar siswa dikelas dapat tercapai hasil belajarnya yang optimal, maka stimulus harus dapat dirancang sedemikian rupa harus menarik dan spesifik sehingga nantinya akan memudahkan di respons oleh siswa. Oleh karena itu siswa akan memperoleh hasil belajar, apabila dapat mencari hubungan antara stimulus (S) dan responas (R) tersebut.
Demikian uraian tentang Memahami Konsep Pembelajaran Menurut Aliran Behavioristik, semoga dapat memberikan manfaat dan dapat dipahami oleh Bapak dan Ibu guru sekalian. Harapannya dengan adanya artikel dan uraian di atas dapat memberikan gambaran kepada para pembaca yaitu Bapak dan ibu guru mengenai pembelajaran yang menganut aliran behavioristik.
e-Guru.id menyediakan program membership dengan satu kali membayar gratis pelatihan bersertifikat 32 JP setiap bulannya. Mari bergabung dengan 9000++ di seluruh wilayan Indonesia. Tunggu apa lagi DAFTAR SEKARANG
Ingin pelatihan bersertifikat 32 JP lainnya ? KLIK LINK INI
Ingin dibantu mendaftar ? Silahkan dapat hubungi nomer berikut ini 087719662338 (Rahma)
Artikel Memahami Konsep Pembelajaran Menurut Aliran Behavioristik pertama kali tampil pada NaikPangkat.com.
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon