Memori jangka panjang adalah sebuah penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang lama. Memori ini memang ada 2 jenis yaitu jangka pendek dan jangka panjang, untuk jangka panjang cenderung lebih stabil serta dapat bertahan lama, atau bahkan bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Memori jangka panjang dapat dibagi lagi menjadi dua jenis yang berbeda: memori eksplisit (sadar) dan implisit (tidak sadar).
- Memori Eksplisit
Memori eksplisit, juga dikenal sebagai kenangan deklaratif, mencakup semua kenangan yang tersedia dalam kesadaran. Memori eksplisit dapat dibagi lagi menjadi memori tentang peristiwa dan memori pengetahuan tentang dunia.
Memori eksplisit mungkin lebih kita kenal seperti halnya mengingat nomor HP, mengingat tokoh-tokoh nasional/presiden, mengingat jadwal bertemu teman, atau seperti menghafal daftar belanjaan yang mana secara sadar mengingatnya.
Lebih mudah seperti halnya mengingat data tanggal lahir teman dan keluarga, mengingat kegiatan-kegiatan baik wisuda, pernikahan atau pencapaian tertentu, serta nama dan lokasi di suatu tempat yang ada di dalam peta.
- Memori Implisit
Ingatan implisit adalah kenangan yang sebagian besar tidak disadari. Jenis memori ini termasuk memori prosedural, yang melibatkan ingatan tentang gerakan tubuh dan cara menggunakan objek di lingkungan.
Seperti contoh cara mengendarai mobil atau menggunakan komputer adalah contoh ingatan prosedural.
Selain contoh itu ketika kita mendengarkan musik yang terkenal, mengingat tombol-tombol keyboard atau cara-cara penggunaan barang elektronik. Jadi ketika menggunakan sesuatu hal dan berlangsung lama akan memberikan memori tentang hal tersebut.
Jadi keterampilan yang sudah dipelajari dan kemudian tidak perlu belajar kembali untuk melakukannya. Ingatan ini sebagian besar tidak disadari dan terjadi secara otomatis.
Memori jangka panjang baik eksplisit dan implisit memainkan peran penting dalam membentuk kemampuan seorang siswa untuk mengingat informasi dan berinteraksi di lingkungan baik di dalam kelas maupun luar kelas seperti halnya didalam rumah.
Karena mengetahui perbedaan utama antara keduanya penting untuk memahami cara kerja memori, dalam prosesnya seorang siswa akan memproses informasi masuk melalui memori jangka pendek kemudian beberapa informasi ditransferkan ke memori jangka panjang.
Semakin seorang siswa mengingat/mengakses sebuah hal, informasi atau bahkan kenangan nantinya memori tersebut akan tersimpan kuat dan lebih mudah diingat, dengan begitu semakin berulang-ulang proses tersebut akan memperkuat jaringan saraf dimana informasi disimpan dan bisa kembali diingat
Maka dari itu dalam meningkatkan dan menguatkan memori jangka panjang kepada siswa perlu melakukan 10 cara berikut.
- Brain dumps
Yaitu sebuah cara memahami dan mengingat apa yang didapatkan dan dipelajari oleh siswa di dalam otak mereka.
Dengan cara siswa menyiapkan sebuah kertas, dan meminta siswa menulis semua yang mereka ingat tentang kelas/mapel kemarin didalam sebuah kertas tersebut.
Atau guru dapat membuat sebuah form dan menentukan waktu tertentu, dan meminta siswa menulis semua apa yang mereka ingat sebelumnya, sehingga setiap siswa akan mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya.
Apa yang siswa pahami di dalam memori jangka pendek akan masuk ke dalam memori jangka panjang sehingga proses tersebut memberikan manfaat baik materi atau pembelajaran yang teringat lama didalam ingatan siswa.
- Two Things
Cara ini bisa dilakukan guru ketika melakukan pembelajaran suatu materi dapat memanfaatkan waktu untuk melakukan break sejenak dan memberikan kesempatan siswa untuk menuliskan dua hal penting tentang pembelajaran yang sedang dilakukannya.
Pertanyaan bisa dilakukan seperti contohnya, apa dua hal yang dipelajari siswa sejauh ini untuk hari ini?, apa dua hal yang dipelajari siswa di hari kemarin? Atau bisa dilakukan minggu lalu?.
Sehingga siswa dapat mengingat hal-hal esensial apa yang mereka pelajari, dengan begitu siswa akan mengingat hal-hal yang mendukung dari hal esensial tersebut, nantinya dengan melakukan recall/mengingat kembali siswa akan memiliki ingatan jangka panjang yang baik.
Guru bisa membuat form dengan 2 buah kolom yang mana memberikan pertanyaan “apa 2 hal yang sudah dipelajari sejauh ini”.
- Act
Ketika siswa melakukan catatan sebuah materi, maka jangan merusak konsentrasi dari siswa tersebut dengan membagi perhatiannya, sehingga siswa akan fokus terhadap apa yang mereka sedang kerjakan.
Seperti siswa yang sedang memperhatikan pelajaran tetapi juga melakukan catatan sehingga apa yang mereka ingat akan terbagi dengan kegiatan yang sedang dilakukan yaitu menulis catatan.
Maka guru bisa mengambil tindakan untuk memberikan jeda untuk menuliskan hal-hal penting, barulah guru dapat meninjau topik tersebut dan memberikan langkah untuk diskusi.
Siswa perlu diajarkan untuk tidak menuliskan apa yang semua dijelaskan oleh guru, karena akan menyulitkan memahami dan memasukkan kedalam memori siswa, sehingga fokus pada apa yang dipelajari dan apa yang mereka ingat.
Guru juga bisa memberikan ulasan yang cepat, tepat dan lugas yang mana siswa tidak akan melewatkan sesuatu hal yang penting.
- Student Produced Quizzes
Setelah selesai melaksanakan pembelajaran, siswa diberikan kesempatan untuk menempatkan satu pertanyaan yang nantinya akan dipertanyakan ke dalam quiz guru.
Guru bisa mengumpulkan berbagai variasi pertanyaan dari siswa, dan menggunakannya untuk membantu siswa dalam mengingat kembali dan mereview ulang apa yang telah dipelajari siswa.
Dengan begitu guru membantu siswa dalam memahami sebuah proses pembelajaran, dan juga membantu guru memahami seberapa besar penerimaan materi pembelajaran kepada siswanya.
Dan perlu dipahami bahwa tidak ada perbedaan quiz tersebut karena difokuskan pada pembelajaran bukan pada penilaian.
- Conversation
Dalam membantu siswa memahami serta mengingat pembelajaran yang telah mereka laksanakan, guru dapat memberikan strategi berkomunikasi kepada siswa.
Komunikasi ini bisa bervariasi, bisa berupa beberapa pertanyaan atau hanya sebatas mendiskusikan konten apa yang mereka terima hari ini, kemarin atau minggu lalu.
- Now, Then, and Way Back
Maksudnya adalah guru bisa melaksanakan prosedur penekanan sebuah materi yang memiliki korelasi dengan kedepannya, seperti untuk hari ini memahami tentang sebuah konten, dan terus berlanjut dengan konten yang baru tanpa melupakan konten sebelumnya.
Jadi guru dapat membuat strategi seperti menyiapkan 3 buah form berisi tentang waktu sekarang, kemudian dan sebelumnya berkaitan dengan 2 hal sebelumnya.
Dengan begitu siswa akan berusaha mengingat kembali dan menuliskan apa yang mereka ingat, sehingga hal tersebut memicu memori pada jangka panjangnya.
- Self Testing
Self testing ini merupakan strategi yang bisa dibilang sangat membantu, karena didalamnya memuat ingatan, perhatian, dan juga keterlibatan sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Jadi siswa dapat meminta guru untuk menanyakan atau melakukan sebuah test/quiz untuk dilakukannya penilaian apa hasil yang sudah mereka pelajari sebelumnya.
Seperti menulis apa saja yang mereka ingat di selembar kertas, menceritakan kepada seseorang tentang apa yang sudah dipelajari, atau menjawab beberapa pertanyaan yang sudah diberikan oleh guru.
- Recall information visually
Mengingat informasi secara visual, merupakan sebuah cara yang mana sudah diteliti oleh para ilmuwan bahwa seorang siswa akan mudah menjelaskan atau menggambarkan sesuatu tentang apa yang mereka pelajari melalui sketsa atau berbentuk visual.
Dari sisi tersebut siswa bisa memahami keterkaitan atau perbedaan bahkan korelasi antara satu konten dengan konten lainnya, atau satu materi dengan materi lainnya.
Guru dapat memberikan kesempatan kepada siswanya untuk menuangkan apa yang mereka pelajari melalui gambar, diagram, grapich, sketsa, infografik atau lainnya yang mana menggabungkan antara visual dan kata.
Karena dari 2 hal tersebut yaitu visual dan kata akan membantu siswa dalam memahami informasi dengan lebih baik.
- Retrieval Mapping
Membuat sebuah peta konsep atau pemetaan didalam sebuah buku teks atau catatan siswa, dan juga menghias hal-hal yang digolongkan penting dalam sebuah konten/materi dan menghubungkan satu konten dengan lainnya sehingga membentuk satu kesatuan.
Cara ini sebagai alternatif kepada siswa yang mana sulit untuk mengingat jika hanya sebatas teks deskriptif, tetapi membebaskan siswa untuk menuliskan hal-hal penting juga memberikan tanda-tanda tertentu pada tulisannya.
- White Board Exit
Setelah melaksanakan pembelajaran/pemberian materi strategi ini dapat dilakukan yaitu dengan memberikan siswa kesempatan untuk menjawab/menuliskan sesuatu tentang apa yang mereka paling ingat di pembelajaran tersebut.
Siswa dapat menulis di sebuah papan kelas, yang nantinya siswa akan membacanya dan guru memberikan waktu sebelum menutup papan kelas tersebut.
Baru kemudian siswa diberikan kesempatan untuk menulis di sebuah kertas tentang apa saja yang mereka ingat, karena siswa pertama kali hanya menuliskan dua hal dan bertemu dengan berbagai hal penting dari siswa lain, harapannya siswa bisa mengingat hal lain tersebut.
Demikian cara-cara yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswanya memahami dan mengingat sebuah konten/materi pembelajaran, apa yang mereka pelajari diharapkan dapat masuk ke dalam memori jangka panjang dan bisa teringat di waktu-waktu yang mana membutuhkan ilmu pengetahuan tersebut.
Untuk tambahan informasi, artikel, dan Diklat Gratis melalui chanel telegram Wartaguru.id
Penulis : Yoga Pamungkas
Artikel 10 Cara Menguatkan Memori Jangka Panjang Siswa pertama kali tampil pada WartaGuru.ID.
Semoga artikel informasi di atas mengenai 10 Cara Menguatkan Memori Jangka Panjang Siswa bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ilmu kita semua.
EmoticonEmoticon