Guru Tak Perlu Bingung: Berikut Referensi Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Guru Tak Perlu Bingung: Berikut Referensi Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Referensi kegiatan penguatan Profil Pelajar Pancasila – Profil Pelajar Pancasila yang termuat dalam Kurikulum Merdeka dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar. “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”.

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”.

Naskah ini memberikan jawaban bahwa dalam menjawab pertanyaan besar tersebut perlu memperhatikan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa dengan tetap memperhatikan konteks kehidupan serta tantangan bangsa dalam menghadapi tantangan abad ke-21.

Lantas kegiatan seperti apa yang tetap menarik untuk dilakukan dalam memenuhi projek penguatan Profil Pelajar Pancasila di abad ke-21 ini? Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai kunci, diantaranya:

1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia

Elemen kunci dari kompetensi ini adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.

Kegiatan penguatan yang dapat dilakukan, seperti membiasakan kegiatan penggalangan dana seikhlasnya melalui e-money­ setiap hari Jumat, yang mana dapat ditujukan untuk siswa yang kurang mampu, masyarakat sekitar maupun ditujukan untuk lembaga sosial.

Penggalangan dana melalui e-money selain membiasakan siswa untuk berbagi dengan sesama, juga membiasakan siswa beradaptasi dengan perkembangan teknologi, serta meminimalisir penularan berbagai macam virus dan bakteri dengan sistem cashless.

Kegiatan lain yang dapat diterapkan untuk mencapai kompetensi ini yaitu pemberian penugasan jurnal Solat Fardhu dan Sunnah yang dapat dilakukan siswa di rumah masing-masing.

Selain melatih kepedulian terhadap sesama dan berbagi untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, pembiasaan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) di lingkungan sekolah juga perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengajaran pada siswa supaya dapat berperilaku baik terhadap sesama dan dapat menghormati orang lain.

Mengingat selama pandemi interaksi siswa dengan sesama menjadi minim, sehingga menyebabkan siswa semakin apatis. Maka pengenalan dan pembiasaan kembali aspek 5S ini sangat penting dan dapat dilakukan untuk memenuhi penguatan Profil Pelajar Pancasila.

2. Berkebinekaan Global

Karakter yang termuat dalam kompetensi ini diantaranya: mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi inter kultular dalam berinteraksi dengan sesama, serta refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.

Kegiatan yang dapat dilakukan bersama siswa untuk memenuhi kompetensi ini yaitu seperti menggunakan baju khas daerah masing-masing sekolah, serta mengadakan kegiatan konsumsi hasil perkebunan, pertanian dan atau perairan lokal pada hari atau minggu tertentu.

Siswa dan guru juga dapat memposting foto kegiatan menggunakan baju khas daerah serta kegiatan makan makanan lokal ke media sosial untuk merefleksikan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan dan mewujudkan nilai komunikasi inter kultular.

Dengan pembiasaan ini diharapkan dapat menginspirasi tidak hanya warga sekolah yang bersangkutan tetapi juga masyarakat luas untuk mencintai budaya daerah.

Pelajar Indonesia diharapkan dapat mempertahankan budaya lokalitas dan identitasnya, dengan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain serta mampu menghormati keberagaman.

Pelajar Pancasila diharapkan tidak hanya bersaing di masa kini, tetapi juga di masa depan, serta tidak hanya bersaing di panggung negaranya sendiri, tetapi juga di panggung dunia.

3. Gotong Royong

Gotong royong terasa semakin sulit dicapai dalam era kompetitif seperti sekarang ini. Inilah PR tambahan bagi para guru untuk dapat menumbuhkan dan memelihara karakter baik ini kembali pada diri setiap siswanya.

Elemen kunci dalam kompetensi gotong royong ini yaitu kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Maka karakter yang dapat ditumbuhkan melalui kegiatan bersama siswa yaitu seperti pembiasaan lihat sampah, ambil dan buang pada tempatnya.

Selain itu, kegiatan lain seperti penerapan bank sampah juga dapat diterapkan untuk mewujudkan kompetensi gotong royong ini. Siswa dapat diminta untuk mengumpulkan botol bekas minuman atau sejenisnya untuk kemudian ditukarkan oleh perwakilan kelas ke guru yang bertugas.

Sampah plastik ini akan ditukarkan dengan sejumlah uang, baik berupa tunai maupun e-money yang nantinya dapat dialokasikan siswa untuk menambah kas kelas mereka.

4. Mandiri

Elemen kunci dari kompetensi ini yaitu kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, serta regulasi diri. Kegiatan yang dapat diterapkan pada siswa yaitu berupa kegiatan ekstrakulikuler.

Siswa diwajibkan untuk mengikuti setidaknya satu kegiatan ekstrakulikuler untuk melatih kemandiriannya, seperti pramuka, paskibra, dan lain sebagainya.

Selain kegiatan ekstrakulikuler, dalam kegiatan pembelajaran guru juga dapat memberikan deadline penugasan dan punishment, mengecek kerapihan berpenampilan siswa, kedisiplinan seperti datang tepat waktu, serta orientasinya pada sebuah pencapaian.

Hal tersebut selain dapat menumbuhkan nilai kemandirian siswa, tapi juga dapat melihat kemampuan siswa dalam meregulasi dirinya sendiri,

5. Bernalar Kritis

Pada era globalisasi seperti saat ini, sifat kompetitif individu semakin meningkat. Oleh sebab itu, pendidikan saat ini harus diarahkan pada peningkatan daya saing agar bangsa Indonesia dapat berkompetisi secara global.

Pendidikan di sekolah diharapkan tidak hanya berorientasi pada pemberian pemahaman konsep ilmiah saja, tetapi juga yang dapat meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa.

Elemen kunci pada kompetensi ini yaitu diantaranya: 1) Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan; 2) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran; 3) Merefleksi pemikiran dan proses berpikir; 4) Mengambil keputusan.

Kompetensi ini sejatinya harus termuat dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran seperti Problem Based Learning (PBL) atau Project Based Learning (PJBL) dapat dipilih guru dalam menerapkan kompetensi ini.

Contoh projek yang dapat diberikan kepada siswa yaitu pembuatan biopori. Kegiatan ini juga dapat diintegrasikan ke dalam beberapa mata pelajaran seperti Matematika dan Biologi.

6. Kreatif

Konsep yang diusung dalam kurikulum baru ini sangat menarik, yaitu merdeka belajar. Dimana dengan ini kreativitas siswa dalam berbagai aspek dapat meningkat karena secara tidak langsung sudah dibiasakan.

Elemen kunci dalam kompetensi ini yaitu menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

Kegiatan yang dapat dilakukan bersama siswa seperti pemberian projek pembuatan produk olahan dari sumber daya lokal. Siswa dapat membuat rancangan produk, menyiapkan dan mengolah bahan-bahan, menciptakan logo dan packaging, serta memasarkan produk hasil karyanya melalui sosial media maupun e-commerce.  

Kegiatan pada kompetensi ini juga mecakup nilai-nilai pada kompetensi lainnya, seperti berkebinekaan global (pemilihan bahan olahan dari hasil sumber daya lokal), mandiri (mendapatkan penghasilan dari hasil penjualan produk), dan bernalar kritis (menciptakan produk serta mencari strategi pemasaran supaya produknya dapat terjual).

Itulah referensi kegiatan yang dapat dilakukan guru bersama siswa untuk memenuhi projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Penting bagi guru untuk terus berinovasi agar mampu menumbuhkan minat belajar siswa.

Guru diharapkan dapat sekreatif mungkin mengembangkan kegiatan, supaya dapat menjadi pengalaman belajar yang menarik dan bermakna bagi para siswa. Dengan ini siswa diharapkan dapat mencapai nilai dan karakter yang terkandung di dalam setiap projek.

Artikel Guru Tak Perlu Bingung: Berikut Referensi Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pertama kali tampil pada NaikPangkat.com.



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon