Menjadi seorang guru yang asyik dan menyenangkan disukai murid di zaman milenial seperti sekarang tantangannya cukup sulit. Anak-anak generasi milenial cenderung merasa paham akan semuanya. Tentu saja karena banyaknya informasi yang tersedia secara gratis di dunia maya. Anak-anak cenderung merasa lebih pintar dari guru. Terlebih lagi anak-anak yang kurang mendapat pendidikan karakter dari keluarga, akan bersikap seenaknya. Mulai dari membantah perkataan guru, membangkang tugas yang diberikan guru, dan tindakan tidak sopan lainnya.
Sepertinya menghadapi murid pada zaman sekarang membutuhkan keahlian yang lebih, terlebih lagi di masa pandemi seperti ini. Tidak cukup hanya bermodalkan pengetahuan tentang materi pembelajaran, melainkan juga pengetahuan lain sebagai ilmu pendukung. Hal ini dikarenakan perubahan zaman yang tidak bisa di hindari.
Anak-anak yang terpapar kemajuan teknologi ini membutuhkan bimbingan dari guru yang juga mengikuti perkembangan teknologi. Oleh karena itu, seorang guru wajib menambah ilmunya setiap saat agar dapat selangkah lebih maju dari anak-anak muridnya. Setidaknya usaha ini dilakukan agar menjadi seorang guru yang disukai oleh murid.
Seorang guru menjadi orangtua pengganti bagi anak-anak murid di sekolah. Banyak orangtua yang merasa kesulitan mengarahkan anaknya, lalu mereka meminta bantuan bapak atau ibu guru untuk mendidik anaknya. Di beberapa daerah, profesi guru sangat dihormati di kalangan masyarakat. Jika terjadi suatu masalah di lingkungan masyarakat yang melibatkan hubungan anak dan orangtua, atau kenakalan anak-anak, maka bapak atau ibu guru yang akan diminta bantuannya. Ini karena hubungan guru, murid, dan orangtua terbina dengan baik.
Sebagai tenaga pendidik, guru memang kerap disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, apakah Anda sudah yakin bahwa semua yang Anda lakukan sebagai guru sudah memenuhi kriteria sebagai guru ideal yang di idam-idamkan para murid? Berikut ini beberapa tips menjadi guru yang asyik dan menyenangkan :
1. Guru tidak hanya menjadi guru, namun guru harus menjalin kedekatan dengan murid agar suasa belajar menjadi asyik
Anda bisa mulai menyapa dan bertegur sapa pada murid lama maupun murid baru. Ubahlah mindset guru itu harus ditegur lebih dulu, lebih baik tunjukkan pada murid bahwa bersosialisasi tanpa pandang usia maupun jabatan itu sangat penting. Murid akan merasa senang apabila seorang guru mengingatnya dengan baik. Misalnya, pujilah penampilan murid meskipun dia hanya memotong rambut, berikan apresiasi atas persiapannya untuk kembali ke sekolah.
2. Berkomunikasi dengan jelas agar pelajaran bisa disampaikan dan diterima dengan baik
Tak sedikit murid yang merasa bosan ketika guru tidak bisa menyampaikan materi dengan baik. Oleh sebab itu, sebagai guru yang asyik Anda harus bisa menguasai dan memahami materi pelajaran agar bisa menyampaikannya dengan singkat dan jelas. Bangunlah komunikasi di dalam kelas secara rutin sehingga semua permasalahan dalam pembelajaran dapat diselesaikan melalui diskusi.
3. Jadilah sosok guru yang humoris tanpa mengurangi martabat seorang pengajar
Ada dua tipe guru yang akan selalu dikenang dan dirindukan, yakni guru paling galak dan guru paling lucu. Jadilah guru yang humoris untuk meningkatkan semangat belajar murid. Melalui candaan, hubungan Anda dengan murid akan lebih dekat. Penyampaian materi pembelajaran juga bisa lebih mudah. Murid pun bebas berekspresi dan menyampaikan aspirasi di dalam kelas tanpa rasa takut.
4. Jangan lemas, cobalah semangat dan antusias
Ketika keadaan memaksa kita untuk belajar dari rumah bahkan terhalang jarak, pembelajaran tidak selalu monoton. Dengan antusias dan semangat, guru bisa memberikan senyum dan menyapa murid terlebih dahulu sebelum masuk ke materi. Jika sudah demikian, semoga saja nih motivasi mereka dalam belajar kian bertambah dan guru bisa jadi guru favorit para murid.
5. Penguasaan terhadap materi ajar
Seorang guru sebaiknya melakukan persiapan sebelum memasuki ruang kelas. Persiapan ini meliputi pemahaman akan materi yang akan disampaikan. Jangan sampai guru tidak paham dengan materi yang akan diajarkan, apalagi di zaman sekarang yang mana anak-anak cenderung lebih pintar dari guru. Seorang guru juga harus menyiapkan amunisi yang banyak sebelum memasuki ruang kelas. Amunisi itu berupa sifat-sifat positif yang harus dimiliki guru, seperti sifat kreatif dan inisiatif.
Seorang guru harus aktif dan kreatif saat berhadapan dengan murid-muridnya. Khususnya saat menjelaskan pelajaran yang agak rumit. Jangan menjelaskan sesuatu yang rumit dengan lebih rumit lagi. Lakukan dengan alat peraga yang mudah didapat agar anak murid bisa lebih mengerti. Oleh karena gaya belajar anak yang berbeda-beda, maka cara mengajar guru pun harus berubah-ubah. Gunakan media, seperti video pembelajaran, suara agar anak bisa mencerna pelajaran dengan baik.
Selain itu, guru juga harus memiliki inisiatif yang tinggi dalam menghadapi anak-anak muridnya. Dalam setiap kelas, selalu ada murid yang dominan dibandingkan murid lainnya. Guru harus inisiatif agar dapat memancing murid-murid lainnya untuk ikut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar. Bisa dengan mengadakan semacam permainan, teka-teki, atau kuis dengan hadiah sederhana. Intinya adalah untuk memancing anak-anak murid yang pemalu agar mau berinteraksi di kelas.
6. Memperhatikan Murid
Seorang guru yang memperhatikan murid akan menjadi guru yang disukai murid. Mengapa demikian? Setiap orang senang jika diperhatikan, tak terkecuali murid-murid. Mereka akan tersentuh dengan perhatian dari guru. Misalnya, ketika ada murid yang terlihat tidak bersemangat di sekolah, guru yang perhatian akan mendekati anak dan memancingnya untuk bercerita. Apakah si anak ada masalah yang membuatnya sedih dan tidak fokus belajar? Apakah si anak mengalami kejadian buruk di rumah?
Guru yang pengertian memiliki kemampuan untuk melakukan pendekatan pada anak dan menanyakan masalahnya. Tidak hanya sekadar menjadi tempat curhat, guru pun harus berusaha membantu kesulitan anak murid. Seperti misalnya, anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, atau anak-anak yang sering dibully teman sekelasnya.
Hendaknya guru jangan menutup mata dengan kemungkiann terjadinya hal-hal begini. Media kita bahkan mencatat beberapa kejadian tragis yang berawal dari anak murid yang murung, tidak semangat sekolah, dan selalu menyendiri. Memberikan sedikit perhatian pada murid seperti ini bukanlah hal yang sulit. Hanya membutuhkan kemauan dan kasih sayang guru. Percayalah, murid yang berperangai keras sekalipun akan terketuk hatinya jika mendapat perhatian seperti ini.
7. Bersikap tegas bukan galak
Di lingkungan anak-anak ada istilah guru killer. Istilah ini ditujukan pada sosok guru yang super galak, terlalu tegas tanpa ada toleransi sedikitpun. Guru seperti ini cenderung tidak disukai murid. Mereka mungkin patuh pada guru, tapi hanya di depan saja. Ketika di belakang guru, mereka akan melawan bahkan memperolok guru.
Guru killer sebenarnya memiliki sisi positif yaitu menegakkan disiplin bagi murid. Sayangnya, tidak semua anak mau menurut dan pasrah dengan kemauan guru. Ada yang sifatnya membangkang, dan ini yang bahaya. Seperti sebuah bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Sebaiknya hindari menjadi seorang guru killer, tetapi jadilah guru yang disukai murid.
Jika ingin menjadi guru yang disukai murid, hindari bersifat terlalu galak. Ingat, bersikap tegas dan galak itu berbeda. Guru bisa bersikap tegas terhadap ketentuan-ketentuan sekolah yang sudah menjadi peraturan. Misalnya, tidak boleh datang terlambat. Akan tetapi jika terlambatnya karena alasan yang sangat urgent seperti mengantar orang tua ke rumah sakit, maka guru harus memberikan toleransi pada murid. Sikap toleransi ini akan membuat guru disukai murid.
Memang tidak mudah untuk menjadi seorang guru yang disukai murid. Membutuhkan latihan terus-menerus dan jam terbang yang tidak sedikit. Hal ini ditentukan juga oleh karakter guru, pengalaman hidupnya, serta wawasan ilmu pengetahuan sang guru. Seorang guru sejatinya akan semakin bijaksana seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman hidupnya. Selain itu, dibutuhkan kemauan yang keras di dalam diri untuk menjadi sosok guru yang disukai murid.
8. Kreatif dan Inovatif
Guru yang baik adalah guru yang mampu menghadirkan hal-hal baru dalam pembelajaran, jadi seorang guru harus mampu bepikir kreatif demi mendesain pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Syarat tercapainya tujuan pembelajaran adalah menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Kondisi/suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa akan membuat siswa merasa rileks dan santai dalam belajar sehingga memudahkan siswa dalam menangkap materi-materi pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Pembelajaran yang Unik dengan kreatifitas dan inovasi yang diciptakan oleh seorang guru akan membuat siswa merasa senang jika guru yang bersangkutan mengajar, sehingga siswa akan mengecapnya sebagai guru favorit
9. Menerapkan Metode Pembelajaran yang Variatif
Metode pembelajaran yang monoton bisa membuat siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa akan merasa kurang antusias jika guru yang bersangkutan mengajar karena merasa cara mengajarnya itu-itu saja.
Jadi sebagai guru yang baik sebaiknya anda menerapkan metode pembleajaran yang variatif, jadi silahkan pilih metode pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan beberapa pertimbangan; misalnya ketercapaian tujuan pembelajaran, kesesuaian metode pembelajaran dengan materi pembelajaran dan kesesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa.
Demikian informasi yang bisa disampaikan semoga bermanfaat. Dapatkan Informasi Guru Terupdate dengan bergabung ke Channel Telegram klik disini
Artikel Ingin Menjadi Guru yang Asyik dan Menyenangkan? Simak Tipsnya pertama kali tampil pada WartaGuru.ID.
Semoga artikel informasi di atas mengenai Ingin Menjadi Guru yang Asyik dan Menyenangkan? Simak Tipsnya bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ilmu kita semua.
EmoticonEmoticon