Mengenal Kurikulum Prototipe sebagai Kurikulum Berbasis Projek

Salam Pendidikan, Mengutip dari wartaguru.id berikut sebuah artikel yang berjudul Mengenal Kurikulum Prototipe sebagai Kurikulum Berbasis Projek kami persembahkan untuk para pendidik sekalian.

Kurikulum Prototipe Kurikulum adalah komponen yang penting dalam pelaksanaan program pembelajaran dan aktifitas peserta didik di dalam lingkup sekolah. Penetapan kurikulum dalam satuan pendidikan hendaknya selalu menyesuaikan pada tujuan dasar pendidikan yakni untuk mencerdaskan bangsa. Oleh sebab itu, dalam menerapkan suatu kurikulum ke dalam pendidikan diperlukan perhitungan yang hati-hati dan perencanaan yang optimal.

Di Indonesia sendiri, penetapan kurikulum dalam sistem pendidikan nasional memiliki perjalanan panjang. Kurikulum pendidikan di Indonesia sangat sering mengalami perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu. Dimulai dari kurikulum 1964, kemudian kurikulum 1975, lalu kurikulum 1994, kemudian muncul kurikulum 2004 yang juga dikenal sebagai kurikulum berbasis kompetensi (KBK), sempat pula ada kurikulum KTSP 2006, dan kemudian hadirlah kurikulum 2013 dan kurikulum darurat.

Di samping itu, dalam perubahan yang terbaru dikenal adanya Kurikulum Prototipe. Kurikulum tersebut sebetulnya telah ada sejak tahun 2021 silam, namun di tahun 2022 – 2024 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lebih mengkampanyekan Kurikulum Prototipe untuk dapat diaplikasikan pada berbagai satuan pendidikan di Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud dengan Kurikulum Prototipe dan seperti apa konsep pelaksanaanya, Anda dapat langsung menyimak poin-poin dalam artikel ini dengan seksama.

Apa yang Dimaksud dengan Kurikulum Prototipe?

Kurikulum Prototipe adalah satu dari tiga kurikulum yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek dalam agenda kurikulum paradigm baru. Dua kurikulum lainnya di samping Kurikulum Prototipe adalah kurikulum 2013 dan kurikulum darurat.

Kurikulum darurat adalah bentuk yang lebih sederhana dari kurikulum 2013. Penerapan kurikulum darurat ini sebagai salah satu respons dari adanya pandemi Covid-19 yang mulai hadir di tahun 2020. Beberapa sekolah telah menggunakan kurikulum darurat sejak tahun 2020 silam.

Merujuk pada Supriyatno, selaku Pelaksana Tugas Kepala Pusat Perbukuan Kemendikbudristek, hingga saat ini Kurikulum Prototipe sudah diterapkan di sekitar 2.500 satuan pendidikan yang tergabung dalam program Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2021.

Hal tersebut yang menjadi tonggak pembeda di tahun 2022 ini. Yakni, di tahun 2022 diharapkan seluruh satuan pendidikan yang tidak tergabung dalam Sekolah Penggerak juga dapat mengambil opsi untuk menerapkan Kurikulum Prototipe di sekolahnya. Biarpun demikian, implementasi Kurikulum Prototipe akan tetap bersifat sukarela. Barulah pada tahun 2024, Kemendikbudristek akan secara masif menentukan kurikulum mana yang akan ditetapkan sebagai kurikulum nasional.

Secara lebih lanjut, Kurikulum Prototipe ini bukan saja merupakan kurikulum yang baru dalam sistem pendidikan nasional. Namun lebih dari pada itu, Kurikulum Prototipe ini memiliki basis berupa kompetensi yang berorientasi pada pemulihan pembelajaran. Basis kompetensi dalam Kurikulum Prototipe adalah dengan pembelajaran di kelas dan pembelajaran berbasis projek (project based learning) yang disesuaikan dengan karakter Pancasila.

Pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Prototipe adalah salah satu karkateristik yang paling kuat. Proyek dalam Kurikulum Prototipe dimaksudkan agar dapat mendukung pengembangan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Dalam Kurikulum Prototipe, sekolah diberikan keleluasaan dan kemerdekaan untuk memberikan proyek-proyek pembelajaran yang relevan dan dekat dengan lingkungan sekolah.

Di samping itu, melalui pembelajaran berbasis projek, para peserta didik juga akan lebih mendapat kesempatan yang luas untuk mendapatkan pengalaman belajar yang esensial (experiential learning). Hal ini sangat penting dalam menanamkan jiwa pantang menyerah dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang kuat dalam tiap-tiap peserta didik.

Bagaimana Karakteristik Project Based Learning dalam Kurikulum Prototipe?

Selanjutnya mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana pembelajaran berbasis proyek dalam Kurikulum Prototipe ini dapat dijalankan dan memberikan hasil capaian akademik yang optimal. Nah, dalam pelaksanaan project based learning tersebut, kemendikbudristek telah memiliki rancangan khusus sebagai landasan untuk pelaksanaan Kurikulum Prototipe.

Hal tersebut tertuang dalam karakteristik project based learning yang memuat konsep umum, tema, dan prinsip kunci. Hal inilah yang kemudian akan menjadi ciri khas atau pembeda yang nyata dari Kurikulum Prototipe dengan jenis kurikulum lainnya yang pernah diterapkan di Indonesia.

Untuk konsep umum/karakteristik umum dari project based learning Kurikulum Prototipe adalah sebagai berikut:

1. Dimulai dari Pertanyaan

Karakteristik umum pertama dalam Kurikulum Prototipe adalah kegiatan pembelajaran yang dimulai dengan pertanyaan. Dari pertanyaan itulah kemudian proyek akan dikembangkan. Pertanyaan yang dipilih harus berupa masalah terbuka yang dapat diteliti dan diselesaikan dengan suatu jalan keluar atau solusi.

2. Reflesksi Pembelajaran

Hal berikutnya yang ada dalam Kurikulum Prototipe adalah refleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara berkala. Refleksi pembelajaran ini dianggap penting untuk dapat mengetahui sseberapa jauh siswa dapat menyerap materi pembelajaran dan bagaimana kondisi perkembangan karakter siswa selama mengikuti pembelajaran.

3. Problem Solving

Dalam Kurikulum Prototipe, kemampuan problem solving sangat diprioritaskan. Dalam proses pembelajaran guru biasanya akan mengajukan suatu pertanyaan permasalahan atau tantangan yang real (berkaitan dengan kenyataan) kepada para peserta didik. Kemudian, siswa dapat dilatih untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mencari jalan keluar yang paling rasional.

4. Critical Thinking

Kemampuan untuk berpikir kritis juga menjadi hal yang penting dalam Kurikulum Prototipe. Pembelajaran akan berfokus pada aktifitas komunikasi, kolaborasi, serta pengembangan kreativitas untuk menjunjung critical thinking para peserta didik baik itu secara individu maupun secara berkelompok.

5. Review Pembelajaran

Review pembelajaran menjadi hal yang harus dilakukan dalam pembelajaran berbasis proyek di Kurikulum Prototipe. Dengan adanya review terhadap proyek yang dijalankan, siswa dalam melihat kembali bagaimana hasil pembelajaran mereka dan mengambil poin penting terkait hal-hal apa saja yang baik untuk dilanjutkan dan hal apa yang sebaiknya diimprovisasi.

6. Evaluasi secara Kontinyu

Berkaitan dengan poin sebelumnya, evaluasi menjadi hal yang tidak dapat terlepaskan dalam proses pembelajaran di Kurikulum Prototipe. Proses evaluasi pembelajaran ini akan bersifat kontinyu dan berkelanjutan.

7. Penilaian Bersifat Kualitatif

Dalam Kurikulum Prototipe, kegiatan pembelajaran yang berbasis proyek akan dinilai dengan penilaian yang bersifat kualitatif. Jenis penilaian ini dianggap cocok dengan pembelajaran yang mana siswa melakukan presentasi masalah, observasi, penimbangan metode, serta pemecahan masalah dengan solusi.

Di samping itu, guru juga hendaknya selalu memberikan apresiasi dan toleransi terhadap berbagai macam kekurangan siswa dengan tetap mendorong peserta didik pada perubahan yang bersifat positif.

Nah, dalam project based learning di Kurikulum Prototipe ini terdapat berbagai tema yang dianjurkan untuk diambil. 7 tema project based learning tersebut meliputi; Bangunlah jiwa dan raganya; Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI; Bhinneka Tunggal Ika; Gaya hidup berkelanjutan; Kearifan lokal; Kewirausahaa; dan Suara demokrasi.

Di samping itu, pelaksanaan project based learning juga hendaknya mengikuti  prinsip kunci  penguatan profil pelajar Pancasila yang meliputi prinsip holistik, konstektual, berorientasi siswa (student-oriented), dan bersifat eksploratif.

Dengan menerapkan Kurikulum Prototipe ini dalam setiap satuan pendidikan di Indonesia, diharapkan Indonesia dapat lebih baik lagi dalam mencetak generasi muda yang unggul meskipun pernah diterjang pandemi Covid-19.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Artikel Mengenal Kurikulum Prototipe sebagai Kurikulum Berbasis Projek pertama kali tampil pada WartaGuru.ID.



Semoga artikel informasi di atas mengenai Mengenal Kurikulum Prototipe sebagai Kurikulum Berbasis Projek bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ilmu kita semua.


EmoticonEmoticon