Oleh Ana Yudha, M.Pd.
Guru di MTs N 1 Probolinggo
Perlu adanya inovasi baru dalam kelas bahasa Inggris, untuk meningkatkan hasil pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang menarik serta tidak membosankan. Salah satunya adalah dengan cara teacher collaboration dengan menghadirkan native speaker di kelas melalui Google Meet. Kolaborasi dengan native speaker yang kompeten di kelas bahasa Inggris ini bisa dilakukan melalui sambungan internet.
Pembelajaran seperti ini dapat dilaksanakan oleh guru dengan model pembelajaran tatap muka secara langsung dengan siswa. Sedangkan native speaker hadir ketika pembelajaran akan dimulai. Selain itu, pembelajaran ini juga bisa dilakukan oleh guru dengan cara menggabungkan antara pembelajaran online dan pembelajaran tatap muka.
Dalam pembelajaran teacher collaboration dengan native speaker berbasis blended learning dengan model komunikasi synchronous, misalnya, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan speaking skill dan sekaligus mengembalikan hak belajar siswa yang selama masa pandemi Covid-19 mengalami pergeseran.
Pembelajaran bahasa Inggris yang melibatkan pihak luar yaitu native speaker harus direncanakan dengan baik. Seperti materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang harus dicapai, mengatur sesi diskusi atau bertukar pikiran dengan native speaker tentang format pembelajaran dan pembagian tugas di kelas. Hal ini merupakan hal penting dilakukan karena berkolaborasi dengan pihak lain tidaklah mudah. Harus ada pembagian tugas yang jelas.
Dari pihak siswa juga harus dipersiapkan mentalnya karena bisa jadi hal ini merupakan pengalaman pertama bagi siswa. Guru juga harus menyiapkan diri sebagai translator jika apa yang diucapkan oleh native tidak dapat dipahami oleh siswa. Guru juga sekaligus membantu siswa untuk mengucapkan pertanyaan yang ingin disampaikan jika ada yang mengalami kesulitan.
Demikian pula dengan perlengkapan di kelas, perlu adanya persiapan kelas yang akan digunakan secara matang. Terutama ketersediaan sambungan internet yang stabil, LCD proyektor, laptop, sound system, serta microphone agar suara yang dihasilkan dapat jelas diterima oleh siswa. Dan perlu dipastikan pula agar native speaker dapat bergabung di aplikasi Google Meeting tepat waktu ketika siswa sudah mulai memasuki jam pembelajaran bahasa Inggris di kelas. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk menunggu kehadiran native.
Memasuki kegiatan pembelajaran bisa diawali dengan pendahuluan. Kemudian dilanjutkan memasuki kegiatan inti yaitu kegiatan bertanya dan mengumpulkan informasi. Guru mempersilakan siswa untuk menanyakan hal-hal yang perlu ditanyakan atau kurang dipahami pada materi.
Dalam kegiatan seperti ini peran guru dalam membimbing siswa membutuhkan kesabaran karena tugasnya tidak hanya membimbing namun juga terkadang menjadi penerjemah. Hal ini mungkin terjadi karena komunikasi dengan native merupakan pengalaman pertama bagi siswa. Sehingga mereka mendengarkan accent yang mungkin berbeda dari native speaker.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, kegiatan pembelajaran dengan native speaker dapat dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. Oleh sebab itu butuh adanya komitmen dengan native untuk dapat hadir ke dalam kelas secara konsisten. Sehingga dari beberapa kali pertemuan tersebut guru dapat memperbaiki kekurangan dan mempersiapkan yang lebih matang pada pertemuan berikutnya.
Dari observasi yang telah dilakukan terdapat beberapa temuan-temuan dari kegiatan tersebut, di antaranya adalah tampak antusiasme siswa bertanya dan menjawab secara langsung dengan native. Dari antusiasme siswa ini dapat disimpulkan jika motivasi siswa untuk belajar speaking makin berkembang.
Selain itu siswa juga mendapatkan pengalaman baru di kelas bahasa Inggris karena bisa mendengar langsung dari penutur asli bahasa tersebut. Jika kegiatan ini lebih inten dilaksanakan tidak menutup kemungkinan siswa juga dapat belajar dialek dari native speaker dan juga mempelajari budaya native speaker.
Pembelajaran bahasa Inggris memiliki empat skills yang harus dipahami dan dipraktikkan. Menurut Utami Widiati dalam bukunya The Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia: “Language skills include listening and reading (receptive skills) as well as speaking and writing (productive skills).” Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan dalam bahasa Inggris meliputi empat komponen yaitu mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Jika siswa praktik secara langsung dengan native, maka itu akan menjadi pengalaman belajar yang sangat baik.
Selain guru bahasa Inggris, teacher collaboration juga bisa dilakukan oleh guru lain dan itu akan memiliki nilai plus. Contohnya guru IPA dapat mengundang pakar di bidangnya untuk menjelaskan materi tertentu kepada siswa melalui Google Meet atau aplikasi yang lainnya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon