Metode Flipped Classroom – Tahun awal pelajaran periode 2022/ 2023 sudah memasuki bulan ketiga. Namun wacana tentang berakhirnya pandemi belum juga berakhir.
Hal ini tentu saja berdampak pada keseluruhan aspek kehidupan termasuk juga ranah pendidikan. Oleh sebab itu, pemerintah dan ahli kependidikan lainnya senantiasa mengupayakan untuk memberikan suasana belajar yang menarik termasuk halnya saat menerapkan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Kendati kebijakan PTM-T diberlakukan, namun pembelajaran bersifat daring akan tetap berlaku. Nah, salah satu metode belajar yang menjadi pembelajaran yang tetap menarik yakni dengan menggunakan metode flipped classroom.
Apa itu Metode Flipped Classroom?
Sebenarnya sudah lama sebagian tenaga kependidikan bertanya – tanya apa yang dimaksud dengan metode flipped classroom.
Sederhananya, metode belajar tersebut mengorientasikan belajar dengan menyajikan beberapa video pembelajaran dengan visualisasi yang menarik, bisa juga dengan presentasi, dan juga buku digital maupun materi berbasis web.
Namun perlu diingat, seluruh sajian pembelajaran tersebut perlu untuk diberikan sebelum kelas berlangsung.
Dalam penerapannya, agar para guru dapat menerapkannya dengan disiplin, maka bisa juga dengan tambahan memberikan reward poin bagi yang sudah menjalankan instruksi dengan baik.
Sajian materi pembelajaran yang sudah diberikan sebelum kelas berlangsung, nantinya akan lebih banyak dirinci secara detail oleh para guru mata pelajaran di kelas.
Seringkali juga metode ini hampir disamakan dengan metode blended learning. Namun jika Anda mencermatinya dengan jelas, tentu akan ada perbedaan yang sangat jelas.
Misalnya, poin penting dari flipped classroom yakni siswa diminta untuk memahami pembelajaran sebelum kelas berlangsung.
Sedangkan blended learning menjadikan video pembelajaran sebagai pelengkap mata pelajaran yang sedang disampaikan. Tujuannya agar para peserta didik banyak mendapatkan pengalaman belajar secara totalitas.
Manfaat Menggunakan Flipped Classroom
Menurut beberapa pakar pendidikan, metode ini memiliki segudang manfaat baik bagi para tenaga kependidikan dan para peserta didik.
Apalagi jika dibandingkan dengan metode belajar tradisional di mana guru sekedar memberikan pekerjaan rumah atau menyuruh membaca sendiri.
Flipped classroom menawarkan sebuah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dan mengarahkan peserta didik untuk belajar informatika sejak dini. Selain itu para peserta didik akan lebih banyak belajar tanggung jawab dengan pendidikannya.
Salah satu manfaatnya misal berupa laporan statistika dari wilayah Amerika Serikat, bahwa metode tersebut dapat menambah persentase lulusan pada mata pelajaran Matematika yang notabene lumayan menyulitkan.
Berikut beberapa rangkuman manfaat dari metode flipped classroom yang bisa Anda raih :
1. Memiliki Banyak Waktu Mengajar Secara Personal
Metode ini ternyata akan memberikan pengalaman mengajar yang lebih banyak pada para peserta didik. Di luar jam sekolah, para peserta didik akan memiliki lebih banyak waktu untuk bertanya pada sang guru mengenai materi yang sudah dibagikan sebelum kelas berlangsung.
2. Peluang Kerjasama dan Kolaborasi
Manfaat lainnya yakni para peserta didik akan lebih banyak berkesempatan untuk melakukan kerjasama dan kolaborasi bersama teman sejawatnya.
Selain itu mereka juga akan semakin banyak meningkatkan kemampuan teamwork dan bisa bersosialisasi dengan teman – temannya.
Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, pertemanan menjadi PR besar yang juga perlu diselesaikan.
Sebab remaja hari ini mulai terjangkiti virus individualistis. Bertambahnya kecanggihan teknologi malah menjadikan mereka semakin jauh dari realitas kehidupan. Maka pembelajaran flipped classroom bisa membantu peserta didik untuk melatih sosialisasi diri.
3. Peserta Didik akan Belajar Sesuai Kemampuan
Idealnya, mengajar mapel secara konvensional menjadikan para guru memiliki mindset bahwa anak – anak haruslah paham dan bisa di saat itu juga.
Namun realitanya tak demikian. Mengajar secara konvensional bisa menghasilkan berbagai macam perbedaan tafsir dari peserta didik.
Namun bila Anda menggunakan flipped classroom maka para peserta didik dapat memiliki waktu lebih banyak untuk belajar mengenai materi tersebut dengan tempo waktu dan tempat belajar yang bisa mereka pilih sesuai keinginan.
4. Para Peserta Didik Sudah Menyiapkan Amunisi
Metode belajar ini akan mengurangi kekhawatiran peserta didik saat memasuki mata pelajaran yang sedang berlangsung.
Misalnya Anda adalah seorang pengajar Bahasa Inggris. Alangkah lebih baik bila Anda menggunakan flipped classroom dengan menyajikan berbagai materi dalam berbagai bentuk pilihan. Bisa dalam video pembelajaran maupun e-book.
Peserta didik akan tampak lebih siap sebab telah mengenal materi sebelumnya. Justru, nantinya pembelajaran dalam kelas akan lebih aktif sebab para peserta didik telah membuat persiapan pertanyaan mengenai materi yang sudah dipelajari tersebut.
5. Mengasah Kemampuan untuk Bersikap Mandiri
Kemudian manfaat lainnya yang bisa Anda dapatkan yakni metode flipped classroom dapat menjadikan peserta didik untuk berlatih mandiri.
Di era kecanggihan teknologi sekarang, sayang rasanya bila para peserta didik tak memiliki bekal cukup untuk belajar teknologi.
Dengan menyajikan materi sederhana sebelum kelas berlangsung, maka sang guru juga telah membantu siswanya untuk bisa lebih meningkatkan sikap menggali informasi agar dapat menentukan solusi pemecahannya.
Awalnya memang berbentuk keterpaksaan. Namun pada dasarnya hal tersebut dilakukan untuk menjadi habit para peserta didik.
Ragam Tantangan saat Menerapkan Flipped Classroom
Kendati terdapat segudang manfaat yang bisa guru dan peserta didik dapatkan, namun tentu dibalik itu semua ada perjuangan yang harus dilewati.
Beberapa tantangan dan kendala dalam penerapan flipped classroom bisa menjadi hal yang menjadikan peserta didik tidak dapat mencapai target sesuai yang ditentukan. Beberapa tantangan di antaranya yakni :
1. Jam Kerja Guru Bertambah
Perubahan yang sangat mencolok saat sang guru telah memutuskan untuk menerapkan flipped classroom yakni beban kerjanya akan naik level. Bukan masuknya naik pangkat, melainkan selain menyiapkan materi untuk pertemuan konvensional guru tersebut juga harus menyedikan materi digitalnya. Tentu hal tersebut tidaklah mudah bukan? Sebab juga pasti akan menyita waktu.
2. Peserta Didik Memiliki Kendala Teknis
Selain itu, jangan sepelekan masa kendala teknis. Biasanya para peserta didik akan sulit untuk mengakses media yang sudah diberikan oleh guru.
Bisa jadi karena ketiadaan akses internet atau bahkan ketiadaan device–nya. Selain itu, peserta didik yang tak biasa belajar mandiri tentu akan membutuhkan waktu sangat lama untuk memahami pembelajaran yang sudah disajikan.
3. Peserta Didik Seringkali Mengabaikan, Lupa Persiapan
Salah satu permasalahan yang patut diselesaikan hari ini dalam dunia pendidikan yakni terkait rendahnya minat pelajar untuk mendalami materi.
Biasanya mereka lebih sering untuk belajar menjelang ujian berlangsung. Hal ini memang bisa saja mereka lakukan, sebab daya ingat mereka masih tinggi.
Namun bilamana nanti kebiasaan ini terus dibiarkan? Di masa perkuliahan atau bahkan ketika dia besar nanti, tentu bisa menjadi seseorang yang tidak disiplin dan hanya menggantungkan diri pada orang lain saja. Bahkan mereka bisa menjadi orang – orang yang merugi sebab jarang memiliki wawasan yang luas.
Nah, demikian ualsan mengenai metode flipped classroom dan beberapa pembahasan mengenai manfaat serta tantangan penerapannya.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
(shd/shd)
Artikel Metode Flipped Classroom untuk Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan pertama kali tampil pada WartaGuru.ID.
Semoga artikel informasi di atas mengenai Metode Flipped Classroom untuk Menciptakan Suasana Pembelajaran yang Menyenangkan bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ilmu kita semua.
EmoticonEmoticon