Oleh Sunendro, S.Pd.
Guru di SMK Negeri 1 Petarukan, Pemalang.
Impian setiap orang tua terhadap anak-anaknya adalah agar tumbuh menjadi orang dewasa yang bahagia dan sukses di masa yang akan datang. Dan kita tentu saja tahu, bahwa memiliki nilai akademis yang bagus bukanlah jaminan untuk itu.
Di dunia ini banyak orang pandai dengan kaulifikasi akademis yang bagus tapi gagal dalam hidup hanya karena kurang yakin dan tidak percaya diri untuk mengejar mimpi dan mengatasi tantangan. Padahal untuk mencapai kesuksesan diperlukan kepercayaan diri yang tinggi. Dan hal tersebut hanya akan datang dari tingkat penghargaan diri yang tinggi pada diri sendiri.
Oleh sebab itu, orang tua perlu selalu menekankan bahwa penghargaan diri adalah pondasi yang sesungguhnya untuk membangun keberhasilan di masa depan.
Sayang sekali jika saat ini masih ditemukan kenyataan banyak anak yang memiliki rasa penghargaan diri yang rendah di tengah masyarakat kita. Fakta yang menyedihkan tersebut banyak terjadi pada anak-anak di sekitar kita, bahkan mungkin pada anak kita sendiri. Mereka sebenarnya memiliki pengetahuan dan semangat berbagi yang tinggi, tetapi kurang pada sisi penghargaan diri untuk melangkah maju. Maka, jika menginginkan anak sukses, mereka harus dibekali dengan alat penting untuk sukses; yaitu memupuk penghargaan diri yang tinggi pada diri sendiri.
Penghargaan diri adalah suatu perasaan yang nantinya dapat memikat dan cakap dalam mengerjakan suatu hal. Anak-anak yang merasa nyaman tentang dirinya akan menghasilkan sebuah karya yang bagus dan memuaskan. Sedangkan penghargaan diri yang rendah, secara ekstrem dapat merusak kemampuan anak untuk meraih kesuksesan di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Anak-anak dengan penghargaan diri yang rendah cenderung menunjukkan perilaku yang kurang baik. Misalnya, tidak berani menetapkan tujuan hidupnya karena takut gagal, pendiam dan takut berperan aktif di lingkungan sekitar, mudah terpengaruh teman dan membutuhkan pengakuan orang lain, berkecenderungan sangat sensitif dan defensif, tidak merasa nyaman dengan dirinya sendiri, mengalami ketidakpedulian dan acuh tak acuh karena merasa tidak punya harapan, dan berkecenderungan mengganggu dan merendahkan orang lain .
Adapun anak dengan penghargaan diri yang tinggi, akan selalu merasa dicintai, diterima, dipercaya dan diakui oleh lingkungannya. Mereka memiliki keyakinan dan sikap “Saya pasti bisa” karena memang mereka memiliki kepercayaan diri bahwa mereka bisa melakukan apa pun yang mereka pikirkan dengan baik.
Dan anak-anak dengan penghargaan diri yang tinggi cenderung memperlihatkan perilaku positif. Misalnya, anak akan menetapkan standar tinggi untuk dirinya karena percaya mereka layak mendapatkan yang terbaik dalam hidup, anak akan berani berpartisipasi dan berbicara, mereka berani membuat kesalahan dan berani mengatasi penolakan, anak akan berpikir bebas tanpa terganggu tekanan dari teman sebaya, anak akan memberi dorongan dan membantu orang lain serta bersikap toleran.
Dengan melihat kenyataan tersebut, kita sebagai orang tua atau pendidik harus bisa mengarahkan anak-anak kita untuk belajar dengan metode belajar yang tepat. Bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan saja, namun harus mampu menimbulkan kepercayaan diri dalam diri mereka sendiri. Sebab, dua hal tersebut menjadi kunci meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang sebenarnya. (*)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon