Pembelajaran Independen – Sebagai sebuah ide yang baru diaktualisasikan dalam bentuk kebijakan, Saat ini, “Merdeka Belajar” belum diturunkan secara lebih teliti dan rinci dalam konteks praktik pembelajaran.
Metode pembelajaran yang dimaksudkan oleh konsep “merdeka belajar” ini sepenuhnya diserahkan kepada guru karena harus memberikan kebebasan sepenuhnya kepada guru dalam mendidik, atau merupakan petunjuk teknis dan pelaksanaannya pada petunjuk teknis yang menjadi pedoman.
Sebelum ada kejelasan mengenai hal ini, tidak ada salahnya bagi para guru untuk memulainya saat ini juga dengan dipandu oleh literatur-literatur dan best practice pembelajaran yang memiliki spirit merdeka belajar. ada 3 dimensi dalam “Merdeka Belajar”, yaitu Komitmen, Mandiri, dan Refleksi.
Komitmen guru dan murid dalam merdeka dalam belajar adalah ketekunannya dalam perjalanan menuju tujuan yang bermakna bagi diri sendiri.
Komitmen terhadap tujuan dari pembelajaran ini lebih dari sekadar mencari nilai, tetapi yang lebih penting adalah untuk penguasaan (mastery).
Hasilnya Keterampilan dan kemampuan yang diperoleh dari hasil belajar benar-benar nyata ukan sekadar di atas kertas. Proses pembelajaran harus dilakukan dalam semangat yang mandiri.
Di akhir pembelajaran, setiap guru dan setiap siswa juga harus merefleksikan proses pembelajaran yang telah dialaminya. Dengan cara ini, cacat dapat diperbaiki di kemudian hari.
Ide Merdeka Belajar sejatinya merupakan pembelajaran yang memberikan ruang kebabasan terhadap independensi dalam belajar, bersifat kontekstual dan dijalankan secara inovatif.
Semangat Pendidikan 4.0 adalah menciptakan lingkungan belajar yang “merdeka” dan memberikan ruang bagi siswa untuk belajar mandiri dan independent.
Halaman Selanjutnya
Benefit dari pembelajaran independen
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon