Sebagaumana kurikulum-kurikulum sebelumnya, dalam Kurikulum Merdeka juga terdapat muatan lokal. Pemerintah daerah berhak menentukan bagaimana konsep muatan lokal dalam satuan pendidikan. Namun, muatan lokal Kurikulum Merdeka lebih fleksibel. Pihan sekolah dapat mengolahnya sesuai keadaan sistem pendidikan di dalamnya. Misalnya, muatan lokal menjadai materi pelajaran sendiri, terintegrasi dengan pelajaran lain, atau lainnya. Agar lebih jelas, berikut pembahasannya:
Ruang Lingkup Muatan Lokal Kurikulum Merdeka
Menurut Asmani (2010:159), muatan lokal terdiri atas dua ruang lingkup. Ruang tersebut adalah:
Lingkup Kebutuhan Daerah
Seperti namanya, lingkup daerah mencakup segala hal yang berhubungan dengan daerah tertentu. Maksudnya adalah daerah tempat berdirinya satuan pendidikan. Umumnya, hal tersebut tidak lepas dari lingkungan sosial, lingkungan alam, budaya, dan lainnya.
Adanya muatan lokal ini untuk menyangga kebutuhan daerah. Dalam artian, materi yang masuk dalam muatan lokal diharapkan dapat memperbaiki kondisi suatu daerah. Misalnya, kewirausahaan atau keterampilan lainnya.
Lingkup Isi
Selanjutnya adalah lingkup isi. Lingkup ini merupakan jenis muatan lokal yang berhubungan dengan bahasa. Bahasa yang dimaksud bisa berupa bahasa daerah, bahasa nasional, bahasa international, dan bahasa-bahasa pilihan. Selain itu, lingkup isi juga erat sekali kaitannya dengan kesenian, adat istiadat, keterampilan, dan ciri khas suatu daerah.
Lantas, bagaimana dengan Kurikulum Merdeka? Apakah ruang lingkup muatan lokal hanya sebatas itu? Secara umum, Kurikulum Merdeka memang menjadikan dua ruang tersebut sebagai landasan. Namun, pemerintah bersepakat untuk tidak membatasi ruang. Artinya, pihak sekolah berhak penuh atas pengembangan materi-materi yang masuk dalam mulok.
Dalam Kurikulum Merdeka, muatan lokal merupakan suatu upaya untuk menjaga kearifan lokal. Dengan pembelajaran semacam ini, siswa akan paham dan bangga dengan daerahnya. Lambat laun, jiwa akan tergerak untuk terus melestarikan dan mengembangkannya.
Selain itu, materi mulok sangat berkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila. Artinya, visi dan misi juga berlandaskan konsep tersebut. Misalnya, menjadikan siswa yang kreatif, kritis, mandiri, tanggung jawab, dan lainnya. Dengan kata lain, muatan lokal adalah penopang agar wawasan yang siswa peroleh selama belajar semakin kuat.
Metode Penerapan Muatan Lokal Kurikulum Merdeka
Seperti pelajaran pada umumnya, muatan lokal tidak hanya siswa pelajari di kelas. Namun, siswa juga harus berupaya untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih, sifat materi muatan lokal ini lebih khusus dan fokus. Target yang ditentukan lebih spesifik, tetapi tetap fleksibel. Yang pasti, tujuan utamanya adalah memperkaya ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Halaman Selanjutnya
Pelajaran mulok sangat berperan dalam mendidik siswa
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon