Berdiferensiasi proses yaitu bagaimana siswa terlibat dalam pembelajaran. Guru dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar dengan berbagai jenis tugas dan pendekatan pembelajaran.
Pendekatan ini menekankan pada variasi strategi dan aktivitas pembelajaran untuk memastikan semua siswa termotivasi dan terlibat dalam proses belajar.
Mendesain Pembelajaran Berdiferensiasi Proses
1. Menggunakan Kegiatan Berjenjang
Guru menyediakan berbagai tingkat kesulitan untuk tugas dan aktivitas, memungkinkan siswa memilih tingkat kesulitan yang sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar mereka.
Ini membantu siswa merasa tertantang dan termotivasi tanpa merasa frustrasi atau ketinggalan.
Contohnya:
Menyediakan lembar kerja dengan beberapa tingkatan soal matematika, dari mudah hingga sulit.
Memberikan pilihan proyek dengan kompleksitas yang berbeda, memungkinkan siswa memilih topik yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
2. Menyediakan Pertanyaan Pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut sudut minat
Guru dapat memberikan pertanyaan yang menjadi panduan bagi siswa di berbagai jenis minat dan gaya belajar siswa. Sehingga, dengan berbagai minat siswa merasa terfasilitasi semuanya dengan begitu mendorong siswa untuk mengeksplorasi topik yang mereka sukai secara mandiri atau berkelompok.
3. Membuat Agenda Individual untuk Siswa (daftar tugas, memvariasikan lama waktu siswa dapat menyelesaikan tugas)
Guru bekerja sama dengan setiap siswa untuk membuat agenda belajar yang dipersonalisasi yang berisi daftar tugas yang disesuaikan dengan kecepatan belajar dan kebutuhan individu siswa.
Guru juga dapat mengubah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, yang memberikan fleksibilitas dan ruang bagi siswa untuk belajar dengan cara mereka sendiri.
Contoh:
Siswa yang membutuhkan lebih banyak waktu dapat diberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas.
Siswa yang menyelesaikan tugas lebih cepat dapat diberikan tugas tambahan atau proyek pengayaan.
4. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran yang Bervariasi
Untuk menarik minat dan kebutuhan belajar siswa, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dan strategi pembelajaran, seperti penggunaan teknologi, pembelajaran kooperatif, pembelajaran aktif, dan pembelajaran berbasis proyek.
Contoh:
Menggunakan permainan edukasi untuk memperkuat konsep matematika.
Melakukan simulasi sejarah untuk membantu siswa memahami peristiwa masa lampau.
Melakukan debat atau diskusi kelompok untuk mendorong siswa berpikir kritis dan bertukar ide.
Contoh Kegiatan Pembelajaran Berdiferensiasi Proses
Kesiapan Belajar:
Berdasarkan kesiapan anak yang didapatkan dari hasil asesmen awal, Guru mengenalkan perkalian dalam beberapa cara :
- penjumlahan berulang menggunakan tabel angka untuk peserta didik yang masih awal,
- menggunakan pola dari hitung lompat untuk yang sudah mulai lancar penjumlahan
- dan menggunakan beberapa strategi mental math untuk mulai lancar perkalian
Halaman selanjutnya,
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon