Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Pengembangan Diri dan Orang Lain

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Pengembangan Diri dan Orang Lain. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Materi pengembangan diri dan orang lain menjadi salah satu materi yang keluar untuk seleksi kompetensi manajerial PPPK Guru 2024. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lengkap tentang materi tersebut. 

Anda juga bisa menyimak materi lainnya: 

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Integritas

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Kerjasama

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Kominikasi

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Orientasi pada Hasil

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Pelayanan Publik

Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024: Pengembangan Diri dan Orang Lain

Pengertian Pengembangan Diri dan Orang Lain

Merupakan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri, menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya.

Indikator Perilaku Pengembangan Diri dan Orang Lain

1. Pengemabang Diri

  • Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan.
  • Menunjukan usaha mandiri untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran.
  • Berupa meningkatkan diri dengan belajar dari orang orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.

2. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara melakukan suatu pekerjaan.

  • Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
  • Membantu bawahan untuk mempelajari prose, program atau sistem baru
  • Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.

3. Memberikan umpan balik, membimbing

  • Memberikan tugas- tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya.
  • Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur, melakukan diskusi dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan.
  • Mendorong kepercayaan diri bawahan, memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri, memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang untuk berkembang.

Halaman selanjutnya,

4. Menyusun program pengembangan jangka ..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Kabar Gembira Menteri Keuangan Sudah Siapkan Anggaran Untuk Kenaikan Gaji Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi 2025. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Kabar mengenai adanya kenaikan gaji guru 2025 baik guru sertifikasi dan non sertifikasi terus mencuat, tentu ini menjadi sinyal kabar gembira yang mana memang dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Keuangan.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya simak artikel ini hingga selesai.

Dikutip dari Liputan6.com Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk kenaikan gaji PNS di tahun 2025 mendatang. Porsi besarnya tertuang dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) APBN 2025.

“Kalau mengenai penyesuaian gaji dan sebagainya itu APBN kita untuk 2025 sudah kita desain untuk siap apabila itu dilakukan,” demikian ujar Isa, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Ditambah lagi oleh beliau bahwa pemerintah tetap akan berkomitmen untuk memelihara dan bahkan meningkatkan kesejahteraan aparatur negara mau sipil atau TNI/Polri.

Yang mana mengutamana untuk yang bidang pendidikan, kesehatan termasuk TNI/Polri.

Kenaikan gaji ASN, terutama guru, dosen, nakes, penyuluh, TNI/Polri, akan naik secara bertahap,” ujar Suharso dalam konferensi pers Nota Keuangan 2025 di Kantor Pusat DJP, Jakarta

Namun, untuk kepastiannya apakah gaji PNS 2025 jadi naik atau tidak, itu akan disampaikan oleh Prabowo Subianto.

Sejalan dengan hal tersebut ternayat turut di sambut baik juga oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.

Halaman selanjutnya,

Beliau mengkonfirmasi nantinya..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Ditulis oleh  Novianti Hutasoit

Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Kristen Satyawacana

 

Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi telah mengubah cara kita mengajar dan belajar. Penggunaan alat digital di dalam kelas, seperti aplikasi pembelajaran, perangkat keras canggih, hingga pembelajaran jarak jauh, telah membuka peluang baru untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif.

Terlebih di masa pandemi beberapa tahun lalu, pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam memastikan pembelajaran tetap berlangsung dengan baik. Namun, lebih dari itu, teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan interaktif, yang tidak hanya mengandalkan ceramah satu arah, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari siswa.

Salah satu manfaat terbesar dari teknologi dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk mendukung pembelajaran yang kreatif. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) adalah contoh nyata di mana teknologi memungkinkan siswa untuk menghasilkan karya yang lebih kompleks dan mendalam. Misalnya, dengan memanfaatkan aplikasi desain grafis seperti Canva atau Adobe Spark, siswa dapat membuat presentasi visual yang kreatif. Selain itu, perangkat lunak pemrograman seperti Scratch atau Tynker memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar coding sekaligus membuat permainan atau animasi.

Sehingga pembelajaran berbasis proyek dengan memadukan teknologi seperti yang telah disebutkan di atas dapat mendorong siswa untuk tidak hanya mengonsumsi informasi, tetapi juga menciptakan sesuatu yang baru, memperkuat keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan menyelesaikan masalah. Sebagai contoh, dalam pembelajaran Geografi, siswa bisa menggunakan Google Earth untuk menjelajahi peta dunia secara interaktif dan membuat presentasi multimedia yang menggambarkan penemuan atau topik tertentu.

Teknologi juga memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif. Aplikasi dan platform seperti Kahoot, Quizizz, Google Classroom, dan Padlet memungkinkan guru untuk mengadakan kuis, diskusi, atau aktivitas yang mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran secara lebih menarik dibandingkan pembelajaran konvensional. 

Misalnya, dengan Kahoot, guru bisa membuat kuis berformat game yang menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Setiap siswa dapat berkompetisi secara sehat dan langsung melihat hasilnya. Hal itu tidak hanya membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga meningkatkan keterlibatan siswa di dalam pembelajaran.

Sementara itu platform seperti Google Classroom dan Edmodo memungkinkan pembelajaran secara kolaboratif, di mana siswa dapat mengerjakan tugas kelompok, berdiskusi, dan berbagi ide dengan teman-teman mereka secara daring. Ini menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, menghilangkan batasan ruang dan waktu yang sering terjadi dalam pembelajaran tradisional.

Perkembangan teknologi makin hari makin canggih. Kini juga telah hadir Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)  yang banyak digunakan di ruang kelas untuk memberikan pengalaman belajar yang imersif. Teknologi ini mengubah cara siswa berinteraksi dengan materi pelajaran. Dalam pelajaran Biologi, misalnya, siswa dapat menggunakan aplikasi AR untuk melihat model 3D dari tubuh manusia atau struktur sel yang mereka pelajari, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam daripada sekadar membaca buku teks.

Sementara itu, VR memungkinkan siswa untuk “mengunjungi” tempat-tempat yang sulit dijangkau secara fisik, seperti berkeliling museum seni terkenal atau menjelajahi luar angkasa, tanpa harus meninggalkan kelas. Pembelajaran semacam ini tidak hanya menarik, tetapi juga menghubungkan teori dengan pengalaman nyata, yang akan meningkatkan pemahaman dan daya ingat siswa.

Pembelajaran berbasis teknologi memang membuka peluang cara belajar yang lebih fleksibel, lebih menarik, dan solusi belajar jarak jauh.  Misalnya selama pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, banyak sekolah yang harus dapat mengadopsi pembelajaran daring agar pembelajaran tetap bisa berlangsung. 

Dengan menggunakan platform seperti Zoom, Microsoft Teams, atau Google Meet, siswa dapat berinteraksi dengan guru dan teman-temannya secara real-time, mengikuti diskusi atau presentasi, dan mengakses materi pembelajaran kapan saja. Siswa memiliki kecepatan belajar bisa mengambil keuntungan dari pembelajaran personalisasi—di mana materi disesuaikan dengan kemampuan dan gaya belajar masing-masing siswa. Akhirnya, teknologi memungkinkan mereka untuk belajar dengan cara yang lebih efektif dan tanpa tekanan.

Oleh sebab itu, pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran bertujuan agar pembelajaran lebih interaktif dan siswa dapat belajar secara aktif. Menurut (Latuheru, 1988:23), manfaat media pembelajaran di antaranya dapat menarik dan memperbesar perhatian anak-anak didik terhadap materi pengajaran yang disajikan. Selain itu, media pembelajaran mengurangi bahkan dapat menghilangkan adanya verbalisme. Media pembelajaran juga dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari anak didik, media pembelajaran membantu memberikan pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain. 

Kolaborasi Global dan Keterlibatan dalam Pembelajaran Digital

Salah satu keuntungan terbesar dari pemanfaatan teknologi dalam pendidikan adalah kemampuannya untuk menghubungkan siswa dengan dunia luar. Platform online memungkinkan siswa untuk berkolaborasi dengan teman-teman sekelas di seluruh dunia, berdiskusi, dan berbagi ide. Hal ini memberi mereka wawasan yang lebih luas mengenai keberagaman budaya dan perspektif yang luas. Misalnya, melalui proyek kolaboratif dengan siswa dari negara lain, siswa dapat lebih memahami isu global dan bekerja bersama untuk menemukan solusi.

Selain itu, adanya forum dan platform diskusi memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pembelajaran secara aktif, meskipun mereka tidak berada dalam satu ruang kelas yang sama. Ini juga membantu mengembangkan keterampilan komunikasi digital yang penting bagi generasi yang akan datang.

Mengintegrasikan teknologi dalam kelas juga membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan di dunia kerja di masa sekarang. Mulai dari kemampuan menggunakan perangkat lunak produktivitas, mengelola informasi secara daring, hingga memahami bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata—semua itu harus menjadi bagian dari pembelajaran sehari-hari di kelas. 

Dengan menggunakan perangkat dan aplikasi digital, siswa tidak hanya belajar tentang materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang relevan dengan perkembangan dunia digital yang pesat. Ini membekali mereka dengan kompetensi abad 21 yang meliputi kreativitas, kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran memberikan peluang luar biasa untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kreatif, interaktif, dan menarik. Dari pembelajaran berbasis proyek, penggunaan AR dan VR, hingga aplikasi dan platform digital yang memungkinkan pembelajaran lebih dinamis dan kolaboratif, teknologi membuka berbagai kemungkinan untuk mengembangkan keterampilan siswa dengan cara yang lebih efektif.

Namun, teknologi hanya akan efektif jika digunakan dengan bijak dan terintegrasi dengan baik dalam kurikulum. Oleh sebab itu, guru masa kini harus memiliki keterampilan berpikir kritis untuk melakukan berbagai analisis, penilaian, evaluasi, rekonstruksi, pengambilan keputusan yang mengarah pada tindakan yang rasional dan logis (King, et al., 2010). Kreativitas yaitu seorang guru harus bisa menemukan hal baru yang belum ada sebelumnya yang bersifat orisinil (Leen, et al., 2014). 

Setelah itu, guru, siswa, dan orang tua perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa teknologi tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga alat yang bermanfaat dalam mendukung proses pembelajaran yang lebih komprehensif dan inovatif. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi dapat memajukan pendidikan kita ke arah yang lebih progresif, mempersiapkan siswa untuk tantangan masa depan yang semakin digital dan global.

 

Referensi 

Purnami, N. P. M. D., Sulianingsih, N. W. W., & Widyantari, N. P. E. (2022). Pemanfaatan Powtoon Sebagai Media Pembelajaran Kreatif Berbasis Teknologi. In Seminar Nasional “Digital Learning Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Strategi Dan Inovasi Pembelajaran (Vol. 1, No. 1, pp. 25-31).

Indartiwi, A., Wulandari, J., & Novela, T. (2020). Peran media interaktif dalam pembelajaran di era revolusi industri 4.0. KoPeN: Konferensi Pendidikan Nasional, 2(1), 28-31.

Purnami, N. P. M. D., Sulianingsih, N. W. W., & Widyantari, N. P. E. (2022). Pemanfaatan Powtoon Sebagai Media Pembelajaran Kreatif Berbasis Teknologi. In Seminar Nasional “Digital Learning Merdeka Belajar Kampus Merdeka: Strategi Dan Inovasi Pembelajaran (Vol. 1, No. 1, pp. 25-31).



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Dalam sebuah agenda Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden atau biasa disapa dengan Mas Wapres memberikan beberapa arahan untuk guru kepada menteri pendidikan dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pendidikan 2024.

Untuk mengetahui informasi selengkapnya simak artikel ini hingga selesai.

Ini merupakan kabar gembira yang mana arahan yang diberikan Wapres kita yaitu untuk kemajuan yang lebih mensejahterakan guru.

Dalam agenda Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah pada tanggal 11 November lalu, yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden dan beliau memberikan sambutan serta arahan untuk kedepannya kebijakan pendidikan yang mesti diperbaiki.

Mas Gibran, menceritakan bahwa saat dirinya menjadi Wali Kota Surakarta menyampaikan surat kepada Menteri Pendidikan sebelumnya yakni Nadiem Makarim mengenai permasalah pendidikan yang terjadi terus menerus dan berulang di kotanya.

Yang mana yang menjadi fokus utama adalah mengenai kebijakan Zonasi. Menurutnya kebijakan zonasi sebenarnya baik namun dalam realitas pelaksanaannya perlu ada beberapa hal yang diperhatikan.

Salah satu tantangan pelaksanaan sistem zonasi ini adalah mengenai jumlah guru yang tidak merata, ada daerah yang masih kekurangan guru di lain sisi juga ada daerah yang kelebihan guru.

Dari data yang ditampilkan mas Wapres untuk distribusi guru yang belum merata, antara lain:

Provinsi kelebihan guru terbanyak

  • Aceh kelebihan sebanyak 22.089 guru
  • NTB sebanyak 18.043 guru
  • Sulawesi Utara kelebihan guru sebanyak 7.947 guru

Dan untuk provinsi yang kekurangan guru terbanyak, yaitu

  • Jawa Barat kekurangan guru sebanyak 54.907
  • Jawa Tengah kekurangan guru sebanyak 33.184 
  • Jawa Timur kekurangan guru sebanyak 25.323 guru

Pemerataan guru inilah yang menjadi kendala penerapan zonasi berjalan dengan baik dan lancar, mak dari itu Mas Wapres meminta Menteri Pendidikan yang saat ini menjabat yaitua Abdul Mu’ti untuk mengkaji ulang kebijakan ini.

Bukan hanya tentang zonasi, mas Wapres juga menyampaikan bagaimana seharusnya seorang guru juga mendapatkan perlindungan. 

Jangan sampai Undang- Undang Perlindungan Anak menjadi senjata untuk menyerang guru” demikian ujarnya.

Dari beberapa kasus yang akhir akhir ini kita dengar bahwa banyak guru yang laporkan oleh orang tua siswa dengan alasan guru tersebut menegur siswanya, atau memberikankan peringatan kepada siswa.

Halaman selanjutnya,

Banyaknya kasus ini tentu membuat guru..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Abdul Mu’ti yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah tengah menjadi perbincangan hangat terkhusus dalam dunia pendidikan Indonesia, mengenai statmennya berkaitan dengan deep learning, yang nyatanya deep learning bukan pengganti kurikulum merdeka.

Untuk mengetahui informasi ini secara lebih lengkap simak artikel ini hingga selesai.

Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka

Abdul Mu’ti mengungkapkan gagasannya bahwa akan menerapkan pendekatan pembelajaran mendalam atau Deep Learning untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Bukan sebagai pengganti kurikulum merdeka yang saat ini sedang diimplementasikan yang merupakan gagasan Mendikbudristek sebelumnya yaitu Nadiem Makarim.

Namun yang terjadi di media, bahwa statmen ini dianggap bahwa menteri Mu’ti akan mengganti Kurikulum merdeka menjadi Deep Learning.

Menurut keterangan Menteri Mu’ti , bahwa kajian yang saat ini sedang dilakukan adalah menyangkut pendekatan pendidikan, termasuk deep learning, bukan perubahan struktural pada kurikulum.

Hingga saat ini wacana tentang perubahan kurikulum belum ada keputusan resmi, untuk menggantikan kurikulum yang saat ini diterapkan yaitu Kurikulum Merdeka atau Kurikulum Nasional.

”Deep learning itu bukan kurikulum. Itu pendekatan belajar,” kata Mu’ti saat audiensi dengan sastrawan di Jakarta, Jumat (8/11/2024).

Jadi jelas sekali, bahwa Deep Learning bukan akan menggantikan Kurikulum Merdeka melainkan pendekatan ini bisa menjadi alternatif untuk mendukung kurikulum merdeka.

Isu Perubahan Kurikulum

Terkait isu perubahan kurikulum, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan bahwa dirinya bersama kementerian masih dalam proses menampung aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan di bidang pendidikan dasar dan menengah.

Halaman selanjutnya,

Setelah itu, dia akan meramu kebijakan..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) dalam satu kesempatannya sempat menyatakan mengenai gagasan Deep Learning sebagai pengganti Kurikulum Merdeka.

Tentu hal ini menuai banyak reaksi, dan juga direkam dan dibagikan ke media sosial. Hal ini dikutip dari Kompas.com.

Sebagaimana kita tahu bahwa kurikulum pendidikan yang saat ini berlaku adalah Kurikulum Merdeka yang sudah menjadi Kurikulum Nasional yang artinya sudah diterapkan dalam skala besar di seluruh jenjang di Indonesia.

Yang mana Kurikulum Merdeka ini di gagas oleh Mendikbud Ristek periode 2019-2024 yaitu Nadiem Makarim.

Berkaitan dengan Deep Learning, Menurut Mu’ti, deep learning bertujuan memberikan pengalaman belajar lebih bermakna dan menyenangkan bagi siswa. 

Kemudian pertanyaan kita bersama apa itu deep learning yang disebut akan menggantikan Kurikulum Merdeka Belajar?

Deep Learning

Beberapa pengertian tentang Deep Learning, atau bisa juga disebut dengan pembelajaran yang mendalam. Menurut Kamus Cambridge adalah cara untuk mempelajari sesuatu sehingga sepenuhnya memahami hal itu dan tidak akan melupakan pembelajaran tersebut.

Dan pengertian Deep Learning menurut Catherine McAuley College, adalah membuat pelajar mampu berpikir kritis, komunikasi, serta bekerja dengan orang lain secara efektif di semua mata pelajaran.

Deep learning memiliki tiga elemen utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning

  • Mindfull Learning yang memiliki arti bahwa menyadari keadaan murid berbeda-beda 
  • Meaningfull Learning yang memiliki makna bahwa pembelajaran mendorong murid berpikir dan terlibat dalam proses belajar 
  • Joyfull Learning, memiliki makna bahwa pembelajaran harus mengedepankan kepuasan dan pemahaman mendalam

Deep Learning ini dinilai dapat membuat siswa mampu mengarahkan ilmu serta mengambil hal- hal yang dipelajarinya untuk kemudian diterapkan dalam pembelajaran seumur hidupnya.

Halaman selanjutnya,

Dalam Metode pembelajaran ini…



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Pelayanan Publik

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Pelayanan Publik. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Dalam artikel sebelumnya sudah kami bagikan beberapa topik pembahasan untuk kompetensi manajerial antara lain: integritas, komunikasi, kerjasama hingga orientasi pada hasil. Kali ini akan membahas materi pelayanan publik PPPK 2024.

Anda juga bisa menyimak materi sebelumnya: 

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Integritas

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Kerjasama

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Kominikasi

Materi Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024 beserta Contoh Soal : Materi Orientasi pada Hasil

Kompetensi Manajerial PPPK Guru 2024: Pelayanan Publik

Pengertian Pelayanan Publik

Kemampuan dalam melaksanakan tugas- tugas pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional, transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminasi, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/golongan /partai politik.

Indikator Perilaku Pelayanan Publik

1. Menjalankan tugas mengikuti standar pelayanan

  • Mampu mengerjakan tugas tugas dengan mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan dan tidak terpengaruh kepentingan pribadi/ kelompok/ partai politik.
  • Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan
  • Menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diri dalam kapasitas sebagai pelaksana pelayanan publik

2. Mampu mensupervisi/mengawasi dna menjelaskan proses pelaksanaan tugas- tugas pemerintahan/pelayanan publik secara transparan

  • Menunjukan sikap yakin dalam mengerjakan tugas – tugas pemerintah/pelayanan publik mampu menyelia dan menjelaskan secara objektif bila ada yang mempertanyakan kebijakan yang diambil.
  • Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemangku kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan pembangunan dan pelayanan publik secara cepat dan tanggap
  • Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara situasi tertentu sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku kepentingan dalam hal penyelesaian tugas- tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

3. Mampu memanfaatkan kekuatan kelompok serta memperbaiki standar pelayanan publik di lingkup unit kerja

  • Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau pesaing), dan dampaknya terhadap unit kerja untuk menjalankan tugas pemerintahan secara profesional dan netral tidak memihak\
  • Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara- cara yang mengikuti standar objektif, transparan, profesional, sehingga tidak merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya.
  • Mengimplementasikan cara – cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan/ masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan mereka saat menjalankan tugas pelayanan publik di unit kerjanya.

Halaman selanjutnya,

4. Mampu monitor, mengevaluasi, memperhitungkan ..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.