Teori Geografi Ekonomi Baru (New Economic Geography)

Teori ekonomi geografi baru mengusahan penurunan efek aglomerasi dari interaksi antara besarnya pasar, biaya transportasi dan increasing return dari perusahaan. Pada lingkup ini ekonomi aglomerasi tak dianggap, melainkan diturunkan dari interaksi ekonomi skala di tingkat perusahaan, biaya transportasi dan mobilitas faktor produksi.
Penekanan dalam teori ekonomi geografi baru adalah mekanisme kausalitas sirkular dalam menjelaskan konsentrasi spasial dari kegiatan ekonomi.

Menurut Krugman menyatakan bahwa kecendrungan pekerja pindah ke wilayah engan pusat pekerja terbesar akhirnya akan melahirkan variasi produk yang beraneka ragam. Konsentrasi terjadi dalam hal barang dan jasa yang diproduksi dan lokasi produksi. Krugman mengambil contoh untuk perkotaan yang cendrung terspesialisasi dengan perindustrian. Berdasarkan skala ekonomi, industri lebih banyak berada di kota kota besar.

Konsentrasi produksi dalam area tertentu memungkinkan skala ekonomi bisa direalisasikan, hal ini disebabkan karena dekatnya lokasi produksi dan pasar. Sederhananya ini tentu akan meminimalisasi biaya pengangkutan (transportasi) atau dikenal dengan istilah home market effect.

Pada model eksternalitas teknologi, transfer pengetahuan antar perusahaan memberi insentif bagi aglomerasi kegiatan ekonomi. Semua informasi pengetahuan menjadi milik publik dan tidak ada kompetisi dalam mendapatkan pengetahuan ini. Dampaknya ini akan dirasakan oleh setiap perusahaan, dengan memberikan asumsi untuk tiap perusahaan menghasilkan informasi pengetahuan yang berbeda, maka interaksi informal, perluasan pertukaran informasi akan memberikan dampak pada perusahaan lain sehingga terjadinya Aglomerasi.

Pada study empiris mengenai aglomerasi, sangat banyak ekonom yang tertarik menelitinya. Mereka berefokus pada kaitan aglomerasi dan perumbuhan ekonomi, pertumbuhan nilai tambah industri, kesepatan kerja dan produktivitas kerja.


EmoticonEmoticon