Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap Materi Teks Cerita Fabel (Gambar canva.com) |
Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap Materi Teks Cerita Fabel - Bagi bapak dan ibu guru SMP/MTs walaupun kegiatannya masih PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) tetapi kegiatan penilaian harian harus dilakukan walaupun secara online atau daring.
Untuk bapak dan ibu guru yang sedang mencari soal-soal Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap Materi Materi Teks Cerita Fabel. Pada kesempatan ini kami bagikan soal-soal yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk Penilaian Harian berdasarkan Modul Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Berikut Kumpulan Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap Materi Teks Cerita Fabel :
1. Pernyataan berikut yang merupakan ciri teks cerita fabel adalah. . .
A. Bersifat mengambarkan watak tokoh.
B. Tokoh dalam cerita merupakan binatang.
C. Menggunakan contoh, fakta, gambar peta, dan angka.
D. Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra.
Bacalah dengan saksama kutipan teks fabel berikut untuk menjawab soal no. 2-5!
(1) Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. (2) Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. (3) Kancil kehausan. (4) Dia berjalan-jalan mencari air. (5) Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. (6) Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. (7) Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. (8) Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.
2. Teks cerita fabel tersebut memiliki latar tempat di ….
A. di tengah hutan
B. di sungai yang jernih
C. di jalan hutan dan di kolam air
D. siang hari yang panas
3. Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi kutipan fabel tersebut adalah…
A. Di tengah perjalanan Kancil melihat kolam dengan air yang sangat jernih.
B. Di tengah perjalanan Gajah melihat kolam dengan air yang sangat jernih.
C. Kancil satu kali mencoba memanjat ke atas kolam.
D. Gajah beberapa kali mencoba memanjat ke atas kolam.
4. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan isi kutipan fabel tersebut adalah…
A. Tanpa berpikir panjang Kancil terjun ke dalam kolam.
B. Tanpa berpikir panjang Gajah terjun ke dalam kolam.
C. Kancil tidak bisa memanjat ke atas kolam.
D. Kancil mencoba memanjat ke atas kolam.
5. Kalimat yang menjelaskan karakter tokoh terdapat pada nomor….
A. (5)
B. (6)
C. (7)
D. (8)
Bacalah dengan saksama kutipan teks berikut!
Pada suatu petang si Monmon mengajak si Yamyan pergi keluar untuk berjalan[1]jalan di hutan seperti biasanya. Ketika dalam perjalanan pulang, perut Monmon mulai merasakan lapar. Ia merengek selama dalam perjalanan dan meminta Yamyam mencarikan makanan untuknya. Malangnya, saat itu tidak ada makanan yang Yamyam temukan dalam hutan, sehingga timbulah niat jelek.
Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan, kemudian menangkap Yamyam.
Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin menangkap sahabatmu?” teriak si Yamyam. Monmon yang pikirannya telah dikuasai kerakusan tersebut tidak memperdulikan situasi sahabatnya sendiri yang meronta kesakitan.
6. Latar waktu yang terdapat dalam teks cerita fabel tersebut adalah….
A. siang hari
B. malam hari
C. sore hari
D. pagi hari
7. Latar pada teks cerita fabel dibagi menjadi 3, yaitu….
A. latar suasana, latar tempat, dan latar waktu
B. latar suasana, latar lokasi, dan latar waktu
C. latar suasana, latar tempat, dan latar sifat
D. latar tempat, latar lokasi, dan latar waktu
8. Pengertian tokoh pada teks cerita fabel adalah ….
A. pemegang peran dalam sebuah cerita
B. pemegang suasana dalam sebuah cerita
C. pemegang lokasi dalam sebuah cerita
D. binatang-binatang pada sebuah cerita
Baca dengan saksama kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 9 dan 10!
Ketika dalam perjalanan menemui Monmon, Yamyam dan Kepiting mendengar
ada suara yang minta tolong. Mereka mencari dari mana arah suara tersebut berasal. Tanpa diduga, ternyata suara tersebut berasal dari Monmon yang jatuh ke dalam sungai. Yamyam dan Kepiting segera meminta bantuan teman-teman yang lain agar Monmon tidak tenggelam. Mereka memanggil Gajah untuk mengangkat tubuh Monmon yang mulai terlihat lemas tidak berdaya. Monmon segera dibawa ke daratan, lalu diberi perawatan agar segera sadar.
Ketika membuka mata, Monmon merasa malu kepada teman-temannya, karena dulu sering bersikap buruk pada mereka. Akhirnya, Monmon minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, terutama kepada Yamyam. Sejak saat itu, Monmon selalu bersikap baik kepada binatang-binatang yang hidup di hutan. Ia bahkan tidak segan membantu temannya yang membutuhkan pertolongan.
9. Latar tempat pada kutipan teks di atas adalah….
A. sungai
B. kolam air
C. hutan belantara
D. lautan
10. Latar suasana pada kutipan teks di atas adalah ….
A. mengharukan
B. menegangkan
C. menakutkan
D. bahagia
11. Pernyataan berikut yang merupakan pengertian isi/nilai moral pada teks cerita fabel adalah….
A. nilai kehidupan yang bisa kita petik dari sebuah cerita
B. isi cerita berupa kejadian yang dialami tokoh
C. tokoh dalam cerita fabel yang memiliki watak
D. penggambaran watak dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indra
12. Teks cerita fabel berisi urutan cerita. Pengertian dari urutan cerita adalah ….
A. rangkaian latar dan tokoh pada cerita
B. teknik menyampaikan kejadian
C. rangkaian latar waktu pada cerita
D. rangkaian kejadian yang dialami oleh tokoh
Bacalah dengan saksama kutipan teks berikut!
Siang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalan-jalan mencari air. Di tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.
13. Pada kutipan teks cerita fabel di atas biasanya merupakan urutan cerita yang terdapat pada ….
A. inti cerita
B. akhir cerita
C. awal cerita
D. pertengahan cerita
Baca dengan saksama kutipan teks berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!
Pada suatu petang si Monmon mengajak si Yamyan pergi keluar untuk berjalan[1]jalan di hutan seperti biasanya. Ketika dalam perjalanan pulang, perut Monmon mulai merasakan lapar. Ia merengek selama dalam perjalanan dan meminta Yamyam mencarikan makanan untuknya. Malangnya, saat itu tidak ada makanan yang Yamyam temukan dalam hutan, sehingga timbulah niat jelek Monmon untuk menangkap sahabatnya sendiri.
Ia mendekati Yamyam dengan pelan-pelan, kemudian menangkap Yamyam.
Yamyam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. “Lepaskan aku, mengapa kau ingin menangkap sahabatmu?” teriak si Yamyam. Monmon yang pikirannya telah dikuasai kerakusan tersebut tidak memperdulikan situasi sahabatnya sendiri yang meronta kesakitan.
14. Isi atau nilai moral pada kutipan teks cerita fabel di atas adalah….
A. kita harus jadi orang serakah
B. kita harus jadi orang yang setia kawan
C. kita harus jadi orang yang taat
D. kita harus jadi orang yang tidak serakah
15. Urutan kejadian yang dialami Yamyam dalam teks cerita fabel tersebut adalah…
A. Awalnya Yamyam berjalan bersama Monmon menuju sungai kemudian Yamyam merasa lapar.
B. Awalnya Monmon mengajak Yamyam berjalan bersama di hutan. Kemudian Monmon merasa lapar dan berniat jahat akan memakan Yamyam.
C. Awalnya Monmon mengajak Monmon berjalan bersama di hutan. Kemudian Yamyam merasa lapar dan berniat jahat akan melukai Monmon.
D. Awalnya Monmon mengajak Yamyam berjalan bersama di hutan. Kemudian Monmon merasa haus dan mengajak Yamyam menuju ke sungai
Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 16- 18
Semut dan Kepompong
Di suatu hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun.
Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam,
"Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana[1]mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.
Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.
"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran mendengar suara itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. "Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu-kupu.
Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan? Karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
(http://bokolonts.blogspot.com/2017/06/cerita-pendek-semut-dan-kepompong.html diunduh 9 September 2020 )
16. Mengapa kupu-kupu itu mau membantu semut?
A.Semut adalah makhluk yang lemah seharusnya ditolong.
B.Kupu-kupu merasa berhutang budi karena menolong kepompong.
C.Kupu-kupu merasa kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan.
D. Kupu-kupu sedang mengejek semut karena sayapnya indah.
17. Latar waktu pada cerita itu adalah ….
A.sore hari sesudah badai
B.pagi hari matahari hangat
C.siang hari matahari hangat
D. pagi hari matahari panas
18. Kesulitan yang dialami oleh semut adalah …
A. Tenggelam dalam lumpur.
B. Terjebak dalam lumpur.
C. Masuk ke lubang berisi lumpur.
D. Hanyut di sungai.
Bacalah kutipan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 19-20
Sudah berbulan-bulan lamanya musim kemarau panjang datang. Sementara itu hujan belum menampakan tanda-tanda akan turun. Siapapun pasti akan tersiksa. terutama warga rawa. Lompatan Kodi Kodok jadi tak selincah biasanya. Cica si Cacing juga setengah mati menggali tanah. Semua lesu, dan yang tampak paling tersiksa adalah Bidi si Badak. Kulitnya yang tebal harus direndam di dalam air agar suhu tubuhnya tidak kepanasan.
19. Tokoh yang tidak ada dalam cerita tersebut adalah ….
A. Cica si Cacing
B. Bidi si Badak
C. Kodi si Kodok
D. Beni si Beruang
20. Mengapa Bidi si badak paling tersiksa dengan kemarau anjang?
A. Karena dia sering kehausan dan tidak kuat panas.
B. Kulitnya yang tebal harus direndam didalam air.
C. Tidak bisa menggali tanah dengan culanya yang kering.
D. Tidak bisa berlari karena pasti kehausan.
Kupu-Kupu Berhati Mulia
(1) Pada suatu pagi sang Semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat di mana-mana. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir dan jatuh ke dalam Lumpur. Sang Semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong..., tolong...!”
(2) Untunglah saat itu ada seekor Kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu[1]kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. “Semut, peganglah erat-erat ranting itu!
Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
21. Kutipan teks cerita bernomor (1) tersebut termasuk ke dalam struktur teks fabel pada bagian….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
22. Kutipan teks cerita bernomor (2) tersebut termasuk ke dalam struktur teks fabel pada bagian….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
23. Bacalah kutipan teks berikut!
Paman Belalang
“Hore!” Teriak para serangga ketika melihat kodok-kodok itu pergi. Sambil menari[1]nari mereka mengangkat tubuh Paman Belalang dan melempar-lemparnya ke udara.
Kakek Cacing mengucapkan terima kasih kepada Paman Belalang yang sudah menyelamatkan desa. Semenjak itu, Paman Belalang tidak menjadi pemurung lagi. Ia menyadari dirinya masih berguna walaupun telah kehilangan kakinya. Setiap malam ia pun bergabung dengan para serangga lainya untuk berpesta. Paman Belalang selalu bermain gitar dan bernyanyi riang. Para serangga pun sangat menyukainya.
Begitu juga dengan Lodi dan Roro yang sekarang menjadi sahabat paman. Mereka selalu ikut berpetualang dengan Paman Belalang dan perahunya.
Kutipan teks cerita tersebut termasuk ke dalam struktur teks fabel pada bagian….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
24. Pada teks cerita fabel, bagian cerita yang menggambarkan kehidupan awal tokoh dengan lingkungannya disebut ….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
25. Pada teks cerita fabel, bagian cerita yang menggambarkan tokoh terlibat dalam masalah disebut ….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
26. Bacalah kalimat berikut!
Kura-kura berkata, aku tidak mau pergi ke sana!
Penulisan kalimat aktif yang tepat pada kalimat tersebut adalah . . .
A. Kura-kura berkata, “Aku tidak mau pergi ke sana!”
B. kura-kura berkata, Aku tidak mau pergi ke sana!
C. Kura-kura berkata, “aku tidak mau pergi ke sana!”
D. “Kura-kura berkata, Aku tidak mau pergi ke sana!”
27. Kalimat yang menyatakan keterangan tempat berikut ini adalah…
A. Belalang melihat pohon tua yang ada di hadapannya.
B. Belalang merapikan sarangnya setiap bangun tidur.
C. Burung Hantu Tua melirik ke arah belalang yang tak menghiraukannya.
D. Dia menggeliat dan berkedip dari lubang pohon tua.
28. Bacalah kalimat berikut!
1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.
2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.
3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
4) Kepompong hanya bisa menggantung di ranting itu.
Kalimat yang mengandung kata keterangan waktu dan tempat adalah .…
A. 1 dan 2
B. 3 dan 4
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
29. Bacalah kutipan fabel berikut!
{1} Kambing kecil mulai tumbuh dan membuat dia berpikir bahwa dia sudah dewasa.
{2} Dia dapat menjaga dirinya sendiri. {3} Suatu sore segerombolan kambing pulang
ke peternakan. {4} Induk kambing memanggil anaknya.
Kata keterangan waktu pada kutipan fabel tersebut ditandai nomor ...
A. {1}
B. {2}
C. {3}
D. {4}
30. Bacalah fabel berikut ini!
Pada zaman dahulu kala di dalam hutan tinggal seekor tikus kecil [. . .] lubang dalam gua. Di dalam lubang gua yang sama juga tinggal seekor singa besar yang buas. Suatu hari ketika singa sedang tidur, tikus menghampirinya. Singa terbangun [. . . ] tidurnya karena merasa terusik. Ia mengaum, “Berani sekali kamu menganggu tidurku! Aku bunuh kamu!”
Si tikus mencicit. “Oh, jangan bunuh aku! Aku akan berterima kasih padamu dan membantumu kapan pun kamu membutuhkan aku.”
Sang singa tertawa keras, “Buat apa sang raja hutan membutuhkan bantuan [. . . ] seekor tikus kecil?” Lalu ia menyambung, “Tapi aku akan melepaskanmu karena telah membuatku tertawa.”
Kata hubung yang tepat untuk melengkapi fabel diatas adalah. . . .
A. pada, di, dan dari
B. dari, pada, dan di
C. di, dari, dan pada
D. di, dari, dan dari
Baca dan cermati teks cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 31-35
Sore dengan sinar mentari terbenam memberikan cahaya yang menguning tanda malam menjelang datang, saat itu adalah akhir dari musim hujan menjelang musim kemarau. Keluarga tupai terlihat sibuk lalu lalang memindahkan makanan berupa biji[1]bijian yang telah dikumpulkan oleh mereka selama musim hujan kedalam sarang yang telah mereka buat. Saat itu pula datanglah seekor burung nuri dengan tampilan yang sangat cantik, berwarna merah serta melantunkan lagu-lagu yang merdu. Namun burung nuri itu terlihat sangat kelelahan dan merasa sangat lapar.
Keluarga tupai itu terheran-heran dengan keadaan burung nuri tersebut, namun mereka mengacuhkannya karena mereka masih sibuk mengurusi makanan yang dibawa ke sarangnya. Burung nuri itu melihat dengan saksama apa yang dilakukan oleh keluarga tupai itu. Lalu burung nuri itu mulai mendekati salah satu dari mereka, dan dia bertanya “Apa yang sedang kalian lakukan wahai teman?”
Salah satu tupai itu menjawab “Apa kau tidak melihat, kami sedang sibuk mengumpulkan makanan untuk menghadapi musim kemarau yang sebentar lagi akan tiba!” Burung nuri itu kaget saat ini dia sama sekali tidak memiliki apa-apa untuk menghadapi musim kemarau nanti, sedangkan musim kemarau adalah musim sulitnya mendapatkan makanan.
Bahkan saat ini dia merasa sangat lapar, burung nuri itu meminta kepada keluarga tupai untuk membagi makanan dengannya. Permintaan burung nuri itu membuat keluarga tupai itu gusar.
“Bolehkah kau membagi makan denganku?” pinta burung nuri,
“Apa?!”, Tanya tupai kepada burung nuri, dengan nada marah, “Kenapa kamu meminta kami untuk berbagi makanan dengan kamu, lalu selama musim hujan ini apa yang kau lakukan?” Tanya tupai kepada burung nuri.
“Ah, selama ini aku sama sekali tidak berpikir untuk mengumpulkan makanan seperti kalian,” jawab burung nuri, “Aku sibuk sekali dengan berlatih bernyanyi, dan ternyata musim hujan akan segera berganti dengan musim kemarau.” keluh burung nuri.
Para tupai merasa sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh burung nuri itu, salah satu tupai melompat mendekati burung nuri itu, lalu berkata. “Apa, berlatih bernyanyi katamu? Kau tidak sadar dengan apa yang kau lakukan, kau membuang waktumu itu dengan hal yang sia-sia. Mengapa tak kau sempatkan sedikit waktumu untuk mengumpulkan makanan seperti kami? Kemudian tupai itu meninggalkan burung nuri tersebut, tupai itu segera melanjutkan tugasnya membawa makanan ke sarang mereka. Burung nuri itu hanya terdiam meratapi kesalahannya, dia menyesal telah membuang waktunya dengan sia-sia sehingga mengakibatkan hal yang tidak baik padanya. Lalu di saat itu pula burung nuri dengan tergesa-gesa mencari makanan untuk dia kumpulkan, namun dia terlambat karena hari sudah menjelang malam. Dan walaupun burung nuri itu mengumpulkan makanan, makanan itu tidak cukup untuk
menghadapi musim kemarau.
(https://www.mypurohith.com/cerita-fabel/ diunduh 9September 2020)
31. Pesan moral yang tersirat berdasarkan kutipan teks fabel tersebut adalah …
A. Gunakanlah waktumu sebaik mungkin untuk hal yang berguna.
B. Jangan pernah menyepelekan orang lain.
C. untuk mencapai sesuatu kadang kita harus melakukan hal yang tidak biasa.
D. Kesombongan suatu saat pasti akan dikalahkan oleh kerendahan hati.
32. Watak tokoh burung nuri dalam cerita tersebut adalah …
A. Pemalas dan senang dipuji.
B. Setia kawan dan mau berkorban.
C. Suaranya merdua dan sombong.
D. Rajin dan suka menolong.
33. Bagian komplikasi berdasarkan cerita tersebut adalah …
A. Saat itu pula datanglah seekor burung nuri dengan tampilan yang sangat cantik, berwarna merah serta melantunkan lagu-lagu yang merdu.
B. Bahkan saat ini dia merasa sangat lapar, burung nuri itu meminta kepada keluarga tupai untuk membagi makanan dengannya. Permintaan burung nuri itu membuat keluarga tupai itu gusar.
C. Kemudian tupai itu meninggalkan burung nuri tersebut, tupai itu segera melanjutkan tugasnya membawa makanan ke sarang mereka.
D. Lalu di saat itu pula burung nuri dengan tergesa-gesa mencari makanan untuk dia kumpulkan, namun dia terlambat karena hari sudah menjelang malam.
Baca dan cermati kutipan teks cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 34-36
Kambing kecil tetap tinggal di lapangan rumput dan mengunyah rumput-rumput yang halus disekelilingnya. Beberapa saat kemudian ketika dia mengangkat kepalanya, dia melihat gerombolan kambing termasuk ibunya sudah tidak ada lagi.
Sekarang dia tinggal sendirian. Matahari sudah terbenam. Bayangan panjang mulai menutupi tanah. Angin dingin mulai datang bertiup dan membuat suara yang menakutkan. Anak kambing tersebut mulai gemetar karena takut dia akan bertemu dengan serigala.
Kemudian dia mulai lari sekencang-kencangnya melewati lapangan rumput
untuk pulang ke peternakan, sambil mengembik-embik memanggil ibunya. Tetapi di tengah jalan, dekat pohon perdu, apa yang ditakutkan benar-benar terjadi, seekor serigala telah berdiri di sana memandangnya dengan wajah lapar.
Kambing kecil itu tahu bahwa kecil harapan untuk dia bisa lolos dari sergapan serigala tersebut.
“Tolonglah, tuan Serigala,” katanya dengan gemetar, “Saya tahu kamu akan memakan saya. Tetapi pertama kali, nyanyikanlah saya sebuah lagu dengan sulingmu, karena saya ingin menari dan bergembira selama saya bisa.”
34. Berdasarkan peristiwa yang dialami tokoh cerita, bagian tersebut termasuk
struktur ….
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
35. Kecerdikan kambing dalam cerita itu adalah …
A. Ketika ia ditinggalkan ibunya.
B. Kambing berlari sekencang-kencangnya.
C. Kambing meminta serigala menyanyi dengan suling.
D. Kambing menari dan bergembira.
36. Latar tempat dalam cerita tersebut adalah ….
A. di peternakan
B. di tengah jalan
C. di lapangan rumput
D. di danau
Bacalah teks cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 37 -40!
(1) Di pinggiran sungai ada seekor buaya yang sedang kelaparan, sudah tiga hari Buaya itu belum makan perutnya terasa lapar. Mau tidak mau hari ini dia harus makan sebab kalau tidak bisa-bisa ia akan mati kelaparan. Buaya itu segera masuk ke dalam sungai ia berenang perlahan-lahan menyusuri sungai mencari mangsa.
(2) Buaya melihat seekor bebek yang juga sedang berenang di sungai. Bebek tahu dia sedang diawasi oleh buaya, dia segera menepi. Melihat mangsanya akan kabur buaya segera mengejar dan akhirnya bebek pun tertangkap.
(3) “Ampun Buaya, tolong jangan mangsa aku, dagingku sedikit, kenapa kamu tidak memangsa kambing saja di dalam hutan,” ucapnya seraya menagis ketakutan.
(4) “Baik, sekarang kau antar aku ke tempat persembunyian kambing itu,” perintah buaya dengan menunjukkan taring yang sangat tajam.
(5) Berada tidak jauh dari tempat itu ada lapangan hijau tempat kambing mencari vmakan, dan benar saja di sana ada banyak kambing yang sedang lahap memakan rumput.
(6) “Pergi sanah, aku mau memangsa Kambing saja,” bebek yang merasa senang, kemudian berlari dengan kecepatan penuh.
(7) Setelah mengintai beberapa lama, akhirnya buaya mendapatkan satu ekor anak kambing yang siap dia santap. “Tolong, jangan makan aku, dagingku tidak banyak, aku masih kecil, kenapa kamu tidak makan gajah saja yang dagingnya
lebih banyak, aku bisa mengantarkan kamu ke sana.” Kata anak kambing.
(8) “Baik, segera antarkan aku ke sana!” anak kambing itu mengajak buaya ke tepi danau yang luas, di sana ada anak gajah yang besar. Buaya langsung mengejar dan menggigit kaki anak gajah itu. Walau besar, tapi kulit gajah itu sangat tebal, jadi tidak bisa melukainya.
(9) Anak gajah itu berteriak meminta tolong kepada ibunya. Buaya terus saja berusaha menjatuhkan anak gajah itu, tapi sayang tetap tidak bisa. Mendengar teriakan anaknya, sekumpulan gajah mendatangi dan menginjak buaya itu sampai tidak bisa bernapas. Buaya itu tidak bisa melawan, karena ukuran ibu gajah itu sangat besar, ditambah dia juga lemas karena belum makan. Buaya itu kehabisan tenaga dan mati.
37. Berdasarkan struktur isinya, bagian teks fabel yang termasuk tahap orientasi
ditandai dengan nomor….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (2)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
38. Berdasarkan struktur isinya, bagian teks fabel yang termasuk tahap komplikasi
ditandai dengan nomor….
A. (1), (2), (3), (4), (5), dan (4)
B. (3), (4), (5), (6), (7), dan (8)
C. (2), (3), (4), (5), (6), dan (7)
D. (1), (2), (3), (4), (7), dan (8)
39. Berdasarkan struktur isinya, bagian teks fabel yang termasuk tahap resolusi ditandai dengan nomor….
A. (6)
B. (7)
C. (8)
D. (9)
40. Pesan moral dari cerita tersebut adalah ….
A. kita akan membutuhkan bantuan orang lain juga
B. menyesal kemudian tak ada guna
C. bersyukurlah dengan apa yang sudah kita dapat.
D. Jangan malas makan
Bacalah cerita berikut untuk menjawab soal nomor 41- 43
SEMUT DAN KEPOMPONG
Di hutan yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing hutan, capung, kupu-kupu dan yang
lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda badai yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun.
Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai baru berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.
Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak bisa kemana-mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, bisa pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.
Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari kalau lumpur yang diinjaknya bisa menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di tempat becek seperti ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin tenggelam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.
"Wah, sepertinya kamu sedang kesulitan ya?" Si semut terheran mendengar suara itu Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah terbang mendekatinya. "Hai, semut aku adalah kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang aku sudah menjadi kupu-kupu. Aku bisa pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak bisa berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, aku sadar. Aku mohon maaf karena telah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu-kupu.
Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa[1]apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
( http://bokolonts.blogspot.com/2017/06/cerita-pendek-semut-dan-kepompong.html diunduh 9 September
2020)
41. Pernyataan yang sesuai dengan teks fabel tersebut adalah…
A. Di suatu sungai yang rindang, hidup berbagai binatang buas dan jinak.
B. Akhirnya semut menolong kupu-kupu yang terjebak dalam lumpur penghisap.
C. Semakin lama, si kupu-kupu semakin tenggelam dalam lumpur.
D. Si semut terlindung dari badai karena ia bisa masuk ke sarangnya di dalam tanah.
42. Pernyataan yang tidak sesuai dengan tek fabel tersebut adalah…
A. Latar tempat adalah hutan.
B. Semut berwatak antagonis.
C. Latar waktu adalah pagi.
D. Kupu-kupu berwatak antagonis.
43. Nilai moral yang terkandung dalam teks fabel tersebut adalah …
A. Kita tidak boleh mengejek sesama makhluk hidup.
B. Kita harus selalu bersyukur atas karunia Tuhan.
C. Kita harus berusaha supaya sukses.
D. Kita tidak boleh menyerah menghadapi cobaan.
Bacalah kutipan teks cerita fabel berikut!
Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, karenanya kamu jangan mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak saat itu, semut dan kepompong menjadi sahabat karib.
44. Kutipan tersebut adalah struktur cerita fabel pada bagian …
A. orientasi
B. komplikasi
C. resolusi
D. koda
Perhatikan kutipan cerita fabel berikut untuk menjawab soal nomor 45-47
Sudah berbulan-bulan lamanya musim kemarau panjang datang. Sementara itu hujan belum menampakan tanda-tanda akan turun. Siapapun pasti akan tersiksa. terutama warga rawa. Lompatan Kodi Kodok jadi tak selincah biasanya. Cica si Cacing juga setengah mati menggali tanah. Semua lesu, dan yang tampak paling tersiksa adalah Bidi si Badak. Kulitnya yang tebal harus direndam di dalam air agar suhu tubuhnya tidak kepanasan.
45. Tokoh yang tidak ada dalam cerita tersebut adalah ….
A. Cica si Cacing
B. Bidi si Badak
C. Kodi si Kodok
D. Beni si Beruang
46. Mengapa Bidi si badak paling tersiksa dengan kemarau panjang?
A. Karena dia sering kehausan dan tidak kuat panas.
B. Kulitnya yang tebal harus direndam didalam air.
C. Tidak bisa menggali tanah dengan culanya yang kering.
D. Tidak bisa berlari karena pasti kehausan.
47. Kata sifat dalam kalimat berikut adalah …
Sudah berbulan-bulan lamanya musim kemarau panjang datang.
A. sudah
B. bulan
C. musim
D. panjang
48.Penulisan kalimat langsung yang tepat adalah …
A. ‘Apalagi Cil? Aku ini sudah sangat lapar. Dari pagi belum makan sama sekali.
“kata harimau dengan marahnya.”
B. ‘’Aku disini sedang menjalankan tugas!’ kata si Kancil setelah diam beberapa detik mencari alasan untuk menyelamatkan diri.’’
C. ‘’Tugas apa itu Cil?’’ Tanya Harimau penasaran.
D. ‘ Ini aku disuruh oleh Nabi Sulaiman untuk menjaga gongnya. Jawab kancil.
Bacalah kutipan teks cerita febel ebrikut untuk menjawab soal nomor 49 dan 50!
Kemudian, dengan gerak cepat dan diam-diam, burung Beo terbang ke punggung
burung Elang, tetapi Elang tidak menyadarinya. Burung Beo sangat ringan, sehingga
burung Elang tidak tahu. Bahwa burung Beo tersebut berada di punggungnya. Burung
Elang terbang tinggi dan tinggi sampai ke langit.
Ketika semua burung mendarat, mereka berkata ‘’ Karena burung Elang terbang paling tinggi. Maka burung Elanglah yang menjadi Raja kita.’’ Kemudian mereka melihat burung Beo berada di atas punggung burung Elang.
Mereka pun berkata ‘’ Tidak, ternyata burung Beo terbang paling tinggi. Burung Beo, merupakan burung yang paling cerdik dan akhirnya mereka menobatkan burung Beo
menjadi Raja burung.’’
49. Mengapa burung beo dikatakan cerdik?
A. Karena terbang paling tinggi mengalahkan burung lainnya.
B. Karena terbang menumpang di atas burung elang.
C. Karena dapat mengalahkan semua burung.
D. Karena semua burung mengatakan dia cerdik.
50. Pesan moral dari cerita tersebut adalah …
A. kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan.
B. Jadilah raja untuk menaklukan dunia
C. Banyak belajar dari burung beo
D. Manfaatkan teman dengan baik.
Bagi Anda yang membutuhkan Soal Penilaian Harian Bahasa Indonesia Kelas 7 Semester Genap Materi Teks Cerita Fabel silakan download disini
EmoticonEmoticon