Sudah sejauh mana menerapkan kurikulum merdeka? Apakah sudah mulai memaknai? Bagaimana menyikapi penerapan kurikulum merdeka sejauh ini? Ingin lebih dalam memaknai capaian kurikulum merdeka lebih terkini, gratis dan pastinya mendapat ilmu baru. Mari bergabung pada kegiatan e-Guru.id pada Seminar Nasional Memaknai Capaian & Alur Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka
Dengan Menghadirkan Pembicara dari instruktur e-Guru.id ibu Siwi Astuti, S.Pd.,M.Pd. kegiatan ini akan dilaksanakan melalui media live streaming youtube dan zoom meeting. Diselenggarakan pada Rabu, 16 Maret 2022 Pukul 13.30 WIB – selesai.
Dengan fasilitas yang akan didapatkan peserta free/gratis:
- Sertifikat Tanpa Nama (4 JP)
- Live On YouTube
- Seminar Kit (Undangan, Materi, Rekap daftar hadir)
Syarat pendaftaran:
- Gabung Channel telegram t.me/infowebinarpendidikan
- Share ke 3 Grup Pendidik yang lain.
- Kemudian mengisi link pendaftaran: http://bit.ly/Semnas-Memaknai-Pembelajaran
Download/Unduh Undangan Seminar : http://bit.ly/Undangan_Semnas
Informasi acara hubungi : wa.me/6285865988163
Penerapan Kurikulum Merdeka
Kemendikbudristek telah meluncurkan kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka. kurikulum ini merupakan penyederhanaan dan pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2013. Kurikulum ini akan mulai diimplementasikan ke beberapa sekolah yang berminat.
Bentuk struktur kurikulum Merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum dituliskan secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan secara reguler/mingguan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaksanakan dengan meningkatkan ketrampilan peserta didik untuk menggali permasalahan nyata di lingkungan sekitar dan melatih siswa untuk bekerja sama untuk menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan alokasi waktu tersendiri untuk memastikan projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan dengan lancar.
satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat memberikan muatan tambahan ke dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah/sekolah. Satuan pendidikan dan/atau daerah dapat mengatur kurikulum muatan lokal secara fleksibel.
Muatan lokal dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu melalui metode mengintegrasikan muatan lokal ke dalam mata pelajaran lain, mengintegrasikan muatan lokal ke tema proyek penguatan profil Pancasila, atau mengembangkan mata pelajaran khusus muatan lokal yang berdiri sendiri sebagai bagian dari program intrakurikuler.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak lagi digunakan untuk mengukur kurikulum Merdeka ketuntasan hasil belajar. Asesmen formatif pada pembelajaran dilakukan untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Capaian pembelajaran dapat dilihat dari identifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran. Guru memperoleh kebebasan menentukan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik.
Peranan orang tua sebagai teman belajar bagi peserta didik juga menjadi kunci keberhasilan dari implementasi Kurikulum Merdeka. Untuk mendukung aktivitas belajar anak, orang tua dapat mempelajari materi melalui buku.kemdikbud.go.id.
Lalu Bagaimana sikap kita sebagai seorang pengajar dalam menghadapi perubahan kurikulum?
Kita perlu memahami apa saja perubahan pada kurikulum baru disbanding kurikulum lama. Kita bisa memahami melalui text book yang dibagikan atau dengan mengunjungi website resmi Kemendikbud.
Materi pembelajaran bisa diperoleh melalui buku pelajaran yang dibagikan. Materi disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi siswa, mengingat karakteristik daerah dan siswa beragam. Guru diberikan wewenang untuk merancang rencana skenario pembelajaran, materi yang akan diberikan, cara menyampaikannya, dan cara untuk menilainya.
Selain menjadi penyampai materi pembelajaran dikelas, guru juga dituntut untuk menjadi teladan untuk membentuk karakter siswa.
Dalam menghadapi perubahan kurikulum Sukmadinata (2009) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi dalam dua kelompok: (1) prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsipprinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Dengan memahami sikap yang perlu dilakukan seorang guru dalam menghadapi perubahan kurikulum, diharapkan proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan dari pengembangan kurikulum.
Artikel Seminar Gratis : Capaian & Alur Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka pertama kali tampil pada WartaGuru.ID.
Semoga artikel informasi di atas mengenai Seminar Gratis : Capaian & Alur Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka bermanfaat dan menambah pengetahuan serta ilmu kita semua.
EmoticonEmoticon