Langkah Pembelajaran Project Based Learning di Kurikulum Merdeka!

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Langkah Pembelajaran Project Based Learning di Kurikulum Merdeka!. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Langkah Pembelajaran PjBL – Untuk mempersiapkan kehidupan siswa di zaman sekarang, pembelajaran yang berpusat pada guru kurang cocok. Sehingga perlu diubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Hal ini mempunyai tujuan untuk menjadikan siswa yang lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, berlatih mandiri dalam belajar, serta melatih tanggung jawab dan kedisiplinan siswa dalam belajar.

Karena pada saat pembelajaran berpusat pada guru, akan membuat siswa menjadi kurang aktif dan mengurangi produktivitas siswa sehingga menyebabkan hasil belajarnya menurun.

Sebab siswa yang pasif di kelas dan cenderung belajarnya hanya mendengarkan penjelasan, menghafalkan rumus tanpa mengetahui konsep, dan merangkum tugas.

Untuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukannya pembelajaran yang membuat siswa aktif di kelas dan bertanggung jawab serta mandiri. Mungkin dapat ditambah dengan bekerja sama antar siswa untuk memahami konsep dan prinsip akan materi yang sedang dipelajari.

Tutor sebaya dirasa lebih efektif daripada siswa hanya mendengar penjelasan dari guru. Ketika berdiskusi dengan teman, siswa akan merasa lebih nyaman dan terbuka. Sehingga muncul ide-ide dari pendapat yang diutarakan.

Oleh karena itu, guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran di kelas. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek atau project based learning.

Project Based Learning

Menurut Goodman dan Stivers (2010), project based learning merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun diatas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara kelompok.

Pelaksanaan project based learning sendiri biasanya dilakukan secara kolaboratif dalam kelompok heterogen. Artinya, siswa melakukan pembelajaran secara bersama-sama dengan kelompoknya. 

Project based learning dinilai efektif untuk meningkatkan potensi siswa, aktivitas belajar dan motivasi belajar siswa. Karena pada metode ini siswa didorong untuk merancang sebuah masalah dan mencari solusinya sendiri. Tujuan dari metode pembelajaran ini adalah:  

  1. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah proyek. 
  2. Memperoleh kemampuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran. 
  3. Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks dengan hasil produk nyata.

Model project based learning ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana siswa dapat memecahkan masalahnya dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. 

Pendekatan ini membuat siswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam mengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.

Prinsip-Prinsip dalam Project Based Learning

1. Berawal dari sebuah masalah atau pertanyaan

Pembelajaran berbasis proyek selalu bersumber dari sebuah masalah atau pertanyaan. Permasalahan yang harus dipecahkan harus memiliki tingkat kesulitan yang disesuaikan dengan level siswa. Jangan sampai memberikan tantangan untuk siswa kelas 6 SD pada siswa kelas 2 SD.

2. Otentik dan relevan

Proyek yang dilakukan siswa harus mencakup pertanyaan-pertanyaan dalam dunia nyata atau yang relevan dengan pengalaman siswa. Dengan demikian siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang didapatkannya saat pembelajaran dengan manfaat atau kegunaannya di dunia nyata.

3. Kebebasan untuk memilih

Metode pembelajaran berbasis proyek hendaknya memberikan kebebasan siswa untuk menentukan strategi memecahkan masalah, produk apa yang akan dihasilkan, dan juga bagaimana cara menghasilkan produk tersebut.

4. Self – reflection 

Dalam project based learning siswa diharapkan mampu merefleksikan semua pengalaman yang di dapat selama mengerjakan proyeknya. Kemudian siswa mampu menyimpulkan pelajaran berharga apa yang dapat diambil selama proses project based learning.

5. Feedback

Metode pembelajaran project based learning juga mengajarkan pada siswa untuk dapat memberikan  dan menerima masukan-masukan atas proyek yang dilakukannya.  Dengan demikian mereka tidak hanya belajar dari guru tetapi dapat saling belajar dengan sesama teman.

6. Presentasi

Di akhir proses Pembelajaran berbasis proyek, Siswa harus mampu mempresentasikan penemuannya atau produk yang dihasilkannya di depan teman-teman sekelas atau bahkan di depan masyarakat umum.

Selain berdiskusi tentang proyeknya, diharapkan semua siswa mampu menarik kesimpulan dari apa yang telah dipelajari dan juga dipraktikkan

Manfaat Project Based Learning bagi Siswa

Berikut ini beberapa manfaat penerapan pembelajaran PjBL di kelas. 

  1. Meningkatkan pemahaman serta keterampilan yang kokoh dan bermakna (meaningful use) melalui tugas dan pekerjaan yang otentik.
  2. Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas melalui keotentikan kegiatan kurikuler yang ada pada proses pembuatan proyek mulai dari perencanaan hingga hasil proyek.
  3. Mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman dunia nyata serta negosiasi kognitif setiap orang yang terjadi dalam kegiatan kerja kelompok atau kolaboratif.

Ciri-Ciri Pembelajaran Project Based Learning

Buck Institute for Education menyebutkan pembelajaran berbasis proyek memiliki karakteristik-karakteristik seperti berikut ini.

  1. Siswa diarahkan untuk membuat keputusan dan membuat kerangka kerjanya sendiri.
  2. Terdapat masalah atau pertanyaan yang harus dipecahkan.
  3. Siswa merancang proses untuk mencapai hasil yang telah ditentukan.
  4. Setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan untuk menyelesaikan proyeknya.
  5. Siswa harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan.
  6. Siswa secara teratur melakukan refleksi atas apa yang mereka kerjakan.
  7. Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa menghasilkan sebuah produk dan dievaluasi kualitasnya.
  8. Kelas harus mendukung adanya perubahan dan tidak membuat siswa takut melakukan kesalahan.

Langkah-Langkah Pembelajaran Project Based Learning

Ada enam langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan langkah pembelajaran PjBL ini, yaitu:

1. Menentukan pertanyaan dasar

Pertanyaan harus mengandung permasalahan yang harus dipecahkan dan menghasilkan sebuah penemuan atau produk. Topik atau teman harus sesuai dengan real world dan mendorong siswa untuk melakukan investigasi yang mendalam.

2. Membuat desain proyek

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan siswa. Perencanaan meliputi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.

3. Menyusun penjadwalan

Guru dan siswa bersama-sama menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan siswa diberi pengarahan untuk mengelola waktu yang ada.

Berikan siswa kebebasan dan kesempatan untuk mencoba menggali sesuatu yang baru. Guru Pintar tetap harus memantau dan mengingatkan apabila siswa melenceng dari tujuan proyek.

4. Memonitor kemajuan proyek

Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses.

Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang penting.

5. Penilaian hasil

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.

6. Evaluasi pengalaman

Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. 

Guru dan siswa mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Kunci Menerapkan Project Based Learning agar Berjalan Efektif

Sebelum menerapkan project based learning pastikan guru sudah mengetahui sintaks atau langkah-langkahnya. Selain itu, adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk menerapkan project based learning agar berjalan lancar dan efektif, seperti berikut:

1. Menentukan proyek yang akan dibuat

Saat menerapkan project based learning berarti ada proyek yang harus dibuat. Guru dan siswa bisa berkolaborasi atau berdiskusi untuk menyampaikan ide mengenai proyek apa yang akan dibuat sesuai dengan materi pembahasan.

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan idenya masing-masing agar siswa lebih kreatif dan bertanggung jawab dalam membuat proyek tersebut nantinya.

2. Buat jadwal pengerjaan

Dalam pembuatan proyek pasti membutuhkan waktu pengerjaan. Guru bisa memberikan jangka waktu tertentu bagi siswa dalam mengerjakan proyek.

Lalu, setiap siswa dalam kelompoknya masing-masing membuat jadwal pengerjaan yang lebih terstruktur agar hasilnya tepat waktu. Hal ini membantu siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab.

3. Guru menjadi pendamping dan pengarah untuk siswa

Saat mengerjakan tugas proyek, siswa tidak dilepas begitu saja tetapi tetap didampingi dan diarahkan oleh guru. Hal ini membantu mereka dalam mengerjakan proyek yang bagus dan hasilnya maksimal.

4. Kerjasama yang baik

Untuk memperlancar proses kegiatan belajar dengan project based learning, maka diperlukan kerjasama yang baik, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan hingga masyarakat (orang tua, mitra). Setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Project Based Learning

Project based learning dijadikan sebagai model pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Hal ini dilakukan untuk mengatasi learning loss dan menanamkan karakter pelajar Pancasila.

Dilansir dari Panduan Pengembangan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila, berikut merupakan beberapa peran pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek, yaitu:

1. Kepala Satuan Pendidikan

Adapun peran dari Kepala Satuan Pendidikan ini sebagai berikut:

  • Membentuk tim serta ikut merencanakan proyek serta menjadi pengawas jalannya proyek
  • Melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel
  • Membangun komunikasi untuk berkolaborasi antara siswa, orang tua, dan warga satuan pendidikan
  • Melakukan perencanaan, pelaksanaan, refleksi serta evaluasi pengembangan proyek serta asesmen yang berpusat pada siswa

2. Pendidik

Untuk peran dari seorang pendidik ada beberapa, diantaranya adalah:

  • Membuat perencanaan proyek, menentukan alur kegiatan strategi pelaksanaan serta rubrik penilaian proyek
  • Menjadi fasilitator bagi siswa dengan memenuhi kebutuhan belajar sesuai dengan preferensi siswa
  • Membimbing siswa dalam menjalankan proyek, menemukan isu yang relevan serta mengarahkan siswa untuk melakukan aksi berkelanjutan
  • Menyediakan informasi, memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk menjalankan proyek
  • Menjadi pengarah dan pengawas bagi siswa dalam mengerjakan proyek, memberikan saran dan masukan berkelanjutan serta melakukan asesmen performa

3. Siswa

Peran yang dilakukan siswa dalam pembelajaran ini, sebagai berikut:

  • Berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran project based learning
  • Menjadi pelajar sepanjang hayat yang berkompeten sesuai dengan karakteristik pada nilai-nilai Pancasila

4. Orang tua

Bagi orang tua juga memiliki peran untuk mendukung kegiatan ini agar dapat berlangsung dengan semaksimal mungkin. Antara lain:

  • Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu masalah yang ada, menyediakan bukti dari isu tersebut, memberikan informasi atau pengetahuan (sebagai narasumber)
  • Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi siswa untuk terlibat dalam project penguatan profil pelajar Pancasila

Itulah sekilas tentang langkah pembelajaran PjBL atau project based learning dan sedikit tips agar dapat dilakukan secara maksimal. Karena memang metode ini masih dilihat lebih efektif digunakan di dalam kelas. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat dicapai. (mfs)

Ayo bergabung bersama e-Guru.id dan rancang pembelajaran di kelas agar lebih menarik dan kekiniane-Guru.id yang merupakan suatu platform peningkatan kualitas dan kompetensi guru dan nikmati pelatihan gratis bersertifikat 32 JP setiap bulan serta fasilitas-fasilitas lainnya.

Klik di sini untuk mendaftar!

Gabung grup Telegram Guru Cerdas Era Digital untuk mendapatkan informasi terkait dengan Diklat, Webinar/Seminar, Pelatihan, Workshop, Bimtek, Lokakarya, dan informasi terbaru di bidang pendidikan.
Bergabung Sekarang!



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon