Pendataan non-ASN sesuai SE yang dikeluarkan oleh MenPAN-RB tertanggal 22 Juli itu masih terus berjalan sampai saat ini.
Akan tetapi ada sejumlah kejanggalan dan fakta aneh yang ditemukan dalam proses pendataan non-ASN tersebut. Hal ini diungkap oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKN Bima Haria Wibisana.
Bima Haria membeberkan keanehan jumlah honorer K2 yang masuk ke aplikasi pendataan non-ASN.
Hingga 19 September 2022 kemarin, baru 74.832 orang honorer K2 yang datanya masuk ke aplikasi pendataan non-ASN Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Padahal, terdapat 366.220 honorer K2 yang tersisa (masuk database BKN). Hal ini mengejutkan Bima Haria.
Artinya, masih ada selisih 291.388 honorer K2 belum masuk pendataan non-ASN.
“Ini sangat janggal. Honorer K2 yang seharusnya masuk 366.220, tetapi yang tercatat baru 74 ribuan. Sementara, tenaga non-ASN (bukan K2) angkanya 963.699,” kata Bima.
Bima heran, ke mana selisih honorer K2 yang belum masuk pendataan non-ASN. Apakah sudah tidak bekerja lagi, meninggal atau ada hal lain.
Bima mengatakan, jika kejadiannya seperti itu, admin atau operator instansi seharusnya melaporkan pada aplikasi yang sudah dibuat BKN.
Dijelaskan, di dalam pendataan non-ASN, BKN membuat sistem yang menyediakan tombol “Lapor” untuk honorer K2 yang sudah tidak aktif lagi bekerja atau meninggal.
Halaman berikutnya
Syarat pendataan tenaga non-ASN..
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon