Kurikulum merdeka merupakan metode pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat para peserta didik. Kurikulum merdeka dictuskan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada bulan Februari lalu. Jika Anda tidak asing dengan kurikulum merdeka, pasti sudah familiar dengan proyek penguatan profil pelajar pancasila.
Adanya proyek penguatan profil pelajar pancasila membuat guru harus bisa mengalokasikan waktu agar guru dapat bekerja secara kolaboratif. Bekerja secara kolaboratif menjadi kunci utama sukses atau tidaknya sebuah proyek. Guru dituntut mampu berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencakan, memfasilitasi, dan menjalankan asesmen. Lantas apa saja prinspi kunci dalam menerapkan proyek penguatan profil pelajar pancasila? Berikut adalah ulasannya untuk Anda.
- Holistik
Prinsip kunci penerapan proyek penguatan profil pelajar pancasila yang pertama adalah holistik. Apa itu holistik? Holistik memiliki makna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau terbagi-bagi. Dalam konteks proyek penguatan profil pelajar pancasila, kerangka berpikir secara holistik mendorong guru untuk menelaah sebuah tema secara menyeluruh. Juga termasuk di dalamnya melihat hubungan dari berbagai hal untuk memahami suatu isu secara mendalam.
Oleh karena itu, tema proyek yang dijalankan bukan merupakan sebuah wadah tematik yang menghimpun banyak mata pelajaran. Namun, lebih kepada wadah untuk meleburkan beragam prespektif dan konten pengetahuan yang disusun secara terpadu. Cara pandang secara holistik juga mendorong guru untuk mampu melihat koneksi yang memiliki makna antar komponen dalam pelaksanaan proyek. Misalnya seperti peserta didik, pendidik, satuan pendidik, lingkungan masyarakat, serta realitas kehidupan sehari-hari.
- Kontekstual
Prinsip penerapan proyek penguatan profil pelajar pancasila yang kedua adalah kontekstual. Prinsip kontekstual sendiri erat kaitannya dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong murid dan guru untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu satuan pendidikan selaku penyelenggara kegiatan proyek harus bisa membuka ruang dan kesempatan bagi siswa untuk dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkup satuan pendidikan. Tema proyek yang diangkat sebisa mungkin dapat menyentuh persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing. Dengan melandaskan proyek pada pengalaman nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan peserta didik dapat mengalami pembelajaran yang lebih bermakna untuk secara aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
- Berfokus pada peserta didik
Prinsip penerapan proyek penguatan profil pelajar pancasila yang ketiga adalah berfokus pada peserta didik. Prinsip berfokus pada peserta didik sendiri berkaitan dengan skema pembelajaran yang mendorong para peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat meminimalisir peran sebagai aktor utama dalam kegiatan pembelajaran. Guru tidak sepenuhnya menjelaskan materi dan instruksi. Sebaliknya, guru menjadi fasilitator pembelajaran yang lebih banyak memberikan banyak kesempatan bagi para siswa untuk mengeksplorasi berbagai hal atas dorongan diri sendiri. Harapannya, setiap kegiatan pembelajaran yang berlangsung dapat mengasah kemampuan siswa serta dan memunculkan inisiatif. Tidak hanya sampai di situ, siswa diharapkan mampu menentukan pilihan sendiri dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya.
Halaman Selanjutnya
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon