Langkah dan Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Langkah dan Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Latar belakang pembelajaran berdiferensiasi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi berkaitan erat dengan falsafah pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara yang mengemukakan, yaitu guru harus mampu membimbing, mengembangkan, dan menyelaraskan anak didik dengan kodratnya. Setiap siswa memiliki karakternya masing-masing. Oleh karena itu, guru harus membimbing siswa untuk mencapai karakter mereka. Salah satu cara untuk mengarahkan hal tersebut adalah dengan membuat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran berdifrensiasi merupakan pendekatan pembelajaran yang mengakui bahwa siswa memiliki perbedaan dalam gaya belajar, kecepatan, minat, dan tingkat pemahaman.


Tujuan pembelajaran berdifirensiasi


Tujuan penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka adalah untuk menawarkan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka sambil menghormati perbedaan siswa. Selain itu pembelajaran berdiferensiasi adalah bertujuan untuk pembelajaran yang lebih efektif, bermakna dan menarik bagi setiap siswa, sesuai dengan kebutuhan, minat dan kemampuannya. Melalui penerapan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu setiap siswa mencapai potensi penuh mereka dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan yang sukses di luar sekolah.


Praktik dan contoh pembelajaran berdiferensiasi

Untuk melaksanakan praktik pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat melakukan beberapa langkah, antara lain:
1. Identifikasi kebutuhan siswa:
Guru harus mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan kemampuan siswa di kelas. Hal ini dapat berlaku melalui observasi, tes atau wawancara.

2. Buat grup sesuai kebutuhan:
Setelah mengetahui kebutuhan siswa, guru dapat membuat kelompok yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, kelompok untuk siswa yang membutuhkan bantuan ekstra, kelompok untuk siswa tingkat lanjut, atau kelompok untuk siswa dengan minat yang sama.

3. Tugas yang berbeda:
Guru dapat menyesuaikan tugas untuk setiap kelompok berdasarkan kemampuan, minat, atau kebutuhan siswa. Tugas dapat berupa proyek, presentasi atau karya tulis.

Halaman selanjutnya

4. Gunakan teknik…



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon