Mengenal Olahraga Beladiri Aikido

Sejarah Aikido di Indonesia – Aikido adalah salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Jepang.Gerakan beladiri Aikido sangat halus karena menggunakan rasa dan kasih.Beladiri ini sudah berkembang pesat sampai keseluruh Dunia khususnya Indonesia.Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa belajar seni beladiri ini,dengan gerakannya khas menjadikan Aikido salah satu olahraga beladiri yang banyak diminati.Selain untuk melindungi diri dari gangguan luar juga menyehatkan badan dan pikiran jadi fresh.

Bagaimana Aikido bisa masuk ke Indonesia? Agar anda tidak penasaran dengan olahraga beladiri yang satu ini mari kita simak bersama-sama tentang Sejarah Singkat Berkembangnya Aikido di Indonesia.

 SEJARAH BERKEMBANGNYA AIKIDO dI INDONESIA


SEJARAH SINGKAT Mulai BERKEMBANGNYA AIKIDO di INDONESIA

Sebelum 1975,pelatihan Aikido cara Yoshinkan Tomiki dan Aikikai pernah diperkenalkan di Indonesia.Tetapi hanya pelatihan aliran yang berkembang terus,dimulai dengan Surabaya Aikido Club yang kemudian meluas secara nasional (pelatihan di Jakarta diadakan Oleh Bapak.Imam Kurnain-Dan 1,di Sulawesi oleh Bapak. Glenn Wala – Kyu 1,dan di Gresik oleh Bapak.Mayor Soeprapto dengan penulis sevbagai pelatih keliling.Awal perintisan Aikido aliran Aikikai diawali dengan dorongan moral Mr.Kochi Eiichi (murid Tanaka Bansen Shihan),Mr.Wong Sui Shing – ketua Hong Kong Aikido Association,dan Tohei Koichi Shihan (saat itu menjabat sebagai Hombu-cho Aikikai).Dengan berkembangnya Aikido di luar Surabaya,pada tahun 1975,penulis mendirikan INDONESIA AIKIKAI yang berpusat di Surabaya (dengan pusat latihan,informasi,dokumen,dan perpustakaan tetap di Surabaya.Perkembangannya terus berlanjut.

Pada tahun 1980 Bpk.A.Aziz (sekarang shidoin)memperkenalkan Aikido dipulau Sumbawa.Pada tahun 1981,Bapak.Robert Felix (murid Bapak Glenn Wala) beragabung di cabang Jakarta pimpinan Bapak.Imam Kurnain – Dan 1.Pada tahun 1982,Bapak.Josef Poetiray – Dan 1,Bapak.Mansyur Idham – Kyu 1,dan Bapak Ahmad Mahbub – Kyu 1,tiga mantan mahasiswa Jepang secara bersamaan ikut bergabung di cabang Jakarta.

Logo Indonesia AIKIKAI (1975) berandaskan bentuk logo IAF dengan dwi warna (merah-putih) Indonesia.Sedangkan misi INDONESIA AIKIKAI adalah membina dan mengayomi segala kegiatan Aikido di Indonesia.Sejarah Singkat Berkembangnya Aikido di Indonesia.

PENGERTIAN LOGO HE dan PENCIPTA AIKIDO

PENCIPTA AIKIDO



Aikido adalah sejenis ilmu beladiri asal negara Jepang.Pencipta Aikido (Aikido Kaiso) adalah UESHIBA Morihei,yang di kalangan aliran AIKIKAI dikenal dengan sebutan O sensei.Aikido diciptakan dari ajaran Daitoryu Jujutsu (yang juga dikenal sebagai Daitoryu Aikijujutsu dan Kenjutsu,plus beberapa ilmu lain yang pernah dipelajari oleh Aikido Kaiso.

Pelatihan Aikido yang lengkap (seperti yang di ajarkan dan diharapkan Aikido Kaiso)adalah :
1.Terapan moral Aikido “ai” (rasa kasih/welas asih)secara nyata

2.Inti sari ajaran Aikido yaitu AIKI,yang terdiri dari dua hal,yaitu :
a.)Ki-shin-tai no toitsu,yang merupakan peatihan kemanunggalan (toitsu) antara gerak tubuh/body (tai) dengan semangat/daya (ki) dan rasa plus pikiran / mind (shin)
b.)Ki musubi,yang merupakan pelatihan paduan harmonis antara diri praktisi Aikido dengan orang lain (gerakan uke)atau alam lingkungan (mis.lantai,pohon,isi ruangan)

3.Waza atau jurus Aikido yang merupakan gerak tampilan yang terdiri dari tiga jenis gerak,yaitu:
a.)Nage waza atau tehnik bantingan
b.)Katame waza atau tehnik kuncian
c.)Nage Katame waza atau tehnik bantingan yang dilanjutkan dengan tehnik kuncian.

PENGERTIAN LOGO AKSARA HE

Aksara Tionghoa HE (kebersamaan) tidak hanya dikenal dan dipakai oleh orang Tionghoa,tetapi juga oleh orang Jepang,Korea dan lainnya .Sayangnya,pada masa kini jarang ada orang yang meninjau dengan cermat arti aksara HE.

Aksara HE (kebersamaan) terdiri dari tiga aksara yaitu aksara REN (orang),aksara YI (satu),dan aksara KOU (mulut)

Apa arti komposisi tersebut?HE akan terbentuk dan terbina baik apabila ada unsur (dengan kualitas yang disyaratkan)

1.REN (orang) yang menggambarkan orang yang mau rajin merawat (bukan hanya memanfaatkan secara serakah) mau saling menghormati,mau saling menolong,dan mau saling mendukung-semuanya dilakukan dengan tulus.

2.YI (satu),yang menggambarkan satu dan setara

a.)Sat tujuan bersama (kesuksesan,kesejahteraan,serta kebahagiab bersama) yang harus diutamakan.
b.)Kesetaraan dalam hak,kewajiban,dan kesempatan (tanpa ada diskriminasi dengan alasan apa pun)\

3.KOU (mulut) yang menggambarkan fungsi mulut
a.)Untuk makan tidak banyak,tidak sedikit (kesejahteraan pribadi perlu,kebahagiaan bersama juga perlu)
b.)Untuk bicara tidak banyak,tidak sedikit (jelas,tidak bohong,tidak jahat,saling memberi kesempatan bicara)

Bila salah satu Unsur (Ren/Yi/Kou) hilang atau bermutu jelek,kebersamaan akan mudah hancur.Jika semua unsur lengkap dan bermutu,aneka masalah (keluarga,pekerjaan atau Nasional akan dapat diselesaikan dengan mudah.

PELATIHAN PROBLEM SOLVING DALAM AIKIDO

Pernahkah anda melihat gerakan Aikido? Gerakan Aido sangatlah lembut dan mempunyai kekuatan yang luar biasa karena memanfaatkan tenanga lawan.Selain itu beladiri Aikido juga menggunakan rasa dan kasih,dalam RASA Training,pelatihan problem solving ada 2 yaitu :

1.Pelatihan mencari solusi aneka masalah dengan kemampuan terbatas,tanpa mati daya atau akal.

2.Pelatihan mencari solusi satu masalah dengan aneka anjuran atau teori yang sama-sama tampak hebat tanpa dibuat pusing.

PELATIHAN PROBLEM SOLVING DALAM DROP and LOCK TRAINING

Mula-mula peserta diberi petunjuk cara menerapkan suatu gerakan (mis.hand turn) terhadap suatu masalah yang sederhana (mis.crosss hold),Setelah paham,dia mendapatkan tugas untuk mengatasi masalah straight hold.Dia  tidak boleh memakai cara gerak hand turn.Kemudian setelah dapat mengatasi masalah staright hold,dia mendapat tugas untuk mengatasi masalah stab atau back threat atau  lainnya (satu per satu) dengan tetap memakai cara hand turn-tidak boleh memakai cara atau kemampuan lain.

Cara pelatihan yang demikian akan membuat peserta terlatih (dan punya rasa percaya diri) untuk mengatasi jenis masalah apa pun dengan kemampuan terbatas yang dimilikinya ,tanpa mati daya atau akal.

PELATIHAN PROBLEM SOLVING CARA KEDUA

Mula-mula peserta diberi petunjuk tentang macam-macam teori atau cara gerak yang bagus.Lalu peserta mendapat tugas untuk mengatasi suatu masalah (misal kombinasi hook dan upper-cut).Dia boleh memakai cara apa pun,asalkan cara tersebut sesuai dengan masalah yang dihadapi dan merupakan cara yang paling patut (dibandingkan cara-cara lain) dalam memenuhi kriteria RASA Training (MARI Bijak)

Cara pelatihan yang demikian akan membuat peserta terlatih untuk berusaha tanpa kehabisan cara bertindak dalam mengatasi suatu masalah tertentu,apa pun hambatannya .Dia juga akan mampu menganalisis secara cepat macam solusi yang paling bagus untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.

Dalam pelatihan problem solving ,para peserta sering mendapat tugas untuk mencari solusi suatu masalah.Solusi yang disarankan para peserta akan dicermati bersama-sama (sebagai bagian dari RASA Training untuk melatih sikap dan perilaku mau mengakui kekurangan diri dan menghormati keunggulan orang lain,serta mencapai pribadi yang berkarakter high quality,low profile),untuk menentukan solusi mana yang paling layak dan berkualitas menurut kriteria “MARI Bijak”.

Sebagai pelatihan problem solving yang realistis dan rasional,RASA Training mengingatkan :

1.Masalah yang muncul mungkin akan berubah atau berkembang.Karena itu,mungkin saja ada masalah yang sulit diatasi secara tuntas dalam waktu singkat bahkan mungkin saja ,ada masalah yang tidak dapat dibereskan pada saat itu juga.

2.Meskipun tidak semua masalah mudah diselesaikan tidak ada hal yang tidak mungkin dan melewati masa keberadaannya.

3.Jangan mendatangkan masalah.Namun juga jangan lari dari masalah yang ditimbulkan sendiri.

4.Hindari masalah.Tetapi,jika tidak terhindarkan,sulit tidak sulit,cobalah memakai kecerdasan dan sikap bijak untuk mengatasi masalah tersebut.

5.Keterampilan diperoleh dari latihan tekun dan pengalaman berlatih secara nyata.

CARA PELATIHAN AIKIDO WHAT-WHY-HOW

Semangat dalam latihan beladiri harus selalu dikobarkan khususnya berlatih Aikido.Dalam RASA Training,proses pembelajaran what-why-how (dengan landasan kecerdasan dan akal sehat atau logika) ada dalam segala program sehingga peserta memahami benar apa yang dilakukannya (jadi tidak hanya melihat,tetapi juga meniru dan menghafalkan gerak).

Sebagai contoh,pelatihan cara what-why-how dalam program Educative and Creativ Training atau Healthy Smart Wise Training.
  1. Masalah (What) terkadang saat bergerak terasa tidak nyaman
  2. Penyebab (why) Bergerak tidak sesuai dengan fungsi atau posisi alami bagian tubuh tersebut (yang merasa tidak nyaman)
  3. Solusi (How) Belajar memahami posisi alami dan gerak alami tubuh atau anggota tubuh (belajar memahami diri sendiri) dan bergerak dengan perlahan dulu untuk merasakan gerakan sehingga memahami gerakan yang nyaman.
Dalam program DROP and LOCK Training pelatihan cara what-why-how dalam kasus cara menetralisir masalah upper hold (cengkeraman di baju dekat leher).Pada cara lain orang menetralisir upper hold depan lawan dengan lebih dulu memukul wajah atau dagu penyerang.

WHATS TEHE PROBLEM?

Cara ini membahayakan diri praktisi karena dengan menangkis ke luar atau ke dalam pukulan praktisi,penyerang dapat menahan atau menekan lengan atas praktisi lalu memukul wajah.

WHY?

Karena praktisi mencoba mengatsi masalah di dangerous zone (daerah serangan lawan ) daerah depan penyerang ,kawasan aktivitas tinggi lima senjata alami penyerang

HOW?

Solusi ini juga merupakan solusi atas keluhan para peminat cara jatuhan atau kuncian yang berpikiran kritis,realistis,dan rasional.

Dalam DROP and LOCK Training,pembela diri harus menetralisir ancaman masalah tersebut dari luar dangerous zone,yaitu dengan membuat siku lawan (pada lengan yang dipakai untuk mencengkeram)naik ke arah dalam.Dengan cara ini penyerang sulit melakukan serangan lain dan pembela diri dapat melakukan kontrol perubahan ancaman atau mengakhiri proses paduan gerak dengan cara sambil jalan,sambil berusaha dengan bijak.

Cara What-why-how dapat memberikan hasil yang bagus dalam pembelajaran apa pun.baik di sekolah (dari pelajaran bahasa hingga pelajaran ekstra,dari keseian hingga olahraga),di rumah (baik pembelajaran keada anak maupun kepada para pembantu),maupun di kantor atau perusahaan terutama kepada karyawan baru agar mereka tidak melakukan kesalahan dan dapat bekerja dengan nyaman).

MENGENAL LEBIH JAUH TENTANG RASA TRAINING

Rasa Training adalah olahraga ringan dengan aneka manfaat dari senam alami ilmiah,dasar beladiri tanpa jurus baku (hanya dengan gerakan dasar).Konsentrasi gerakan tangan kanan dan tangan kiri secara serentak,pemahaman diri,gerak,rasa,kemauan,relaksasi total,hingga manfaat lain,sangatlah berguna bagi para pengelola managemen (disegala jenjang karir) bidang usaha apa pun.Mereka akan diperlengkapi dengan keterampilan mengatasi masalah (dengan kemampuan terbatas ataupun dengan beragam pilihanteori)mengambil keputusan dengan cepat dan bijak,mengontrol emosi dan memimpin teamwork yang heterogen hingga berprestasi tinggi dengan bijak.

LOGO RASA TRAINING

1.Gambar Segitiga  adalah lambang sikap (will – mind –activity)

2.Elips lambang prinsip aktivitas (harmonius respons)

3.Transparan/putih (dasar) lambang moral (no negative thought)

RASA berarti Rational And Scientific Application,atau secara lengkap berati rasional and scientific application of the cahracter and the flow of water.

RASA Training terdiri dari tiga program terapan rasional ilmiah,yakni :

1.Healthy smart wise training atau Educative and creative training

2.Simple training for managerial oggicers dengan persoalan-persoalan gawat,kondisi terbatas dan pilihan-pilihan yang memusingkan (dalam bentuk pelatihan lock)

3.Simple dynamic training (dalam bentuk pelatihan DROP – yang terarah pada pelatihan kelincahan dan kestabilan gerak,serta pemahaman ilmiah atas gerak padu harmonis

Ketiga program tersebut mengutamakan terapan nyata :

1.Karakter Air

Transparan tidak punya niat buruk,kompak ,rukun dan harmonis  will-mind-activity menghormati segala masukan yang menyenangkan response,selaras dengan proses yang ada pada tujuan bersama.

2.Cara Gerak Air

Mengalir sederahan tanpa benturan tanpa ribut untuk memperoleh perhatian ataupun untuk mempengaruhi pihak lain selalu siap maju/luwes ke segala arah/cermat pada lingkungan /mengalir alami lurus atau memutar mengalir rendah/bergerak dengan titik berat

3.Kriteria solusi yang ditentukan RASA Training

Easy,natural,rasional,scientific,and wise (‘En RASA wise) atau mudah dilakukan,alami,rasional,ilmiah (efectif dan efisien) dan bijak dengan senutan populer “MARI Bijak”

Khusus LOCK maupun DROP olahrag ringan mirip beladiri ini dapat dipakai sebagai bahan studi banding oleh para peminat tehnik gerak jatuhan dan kuncian (mis.Aikido)dalam hal :

1.Kenyataan yang akan dhadapi (kerealisan cara serang dan reaksi penyerang

2.Resiko bagi pembela diri saat melakukan gerak yang irasional

3.Kesulitan bagi pembela diri saat bergerak biasa (tindak ilmiah)

4.Kesadaran diri atas keterbatasan kekuatan atau ukuran fisik

5.Kesadaran diri atas keterbatasan kemampuan gerak

Berbeda dengan cara lain,dalam Drop and Lock Training :

1.Segala gerak boleh dievaluasi atau dikreasi ulang agar sesuai dengan kenyataan dan perubahan yang ada.

2.Penyerang bukanlah orang yang harus dikalahkan (dengan cara dibantig atau dikunci dengan keras) tetapi serangannya yang perlu dinetralisir agar tidak menimbulkan masalah

3.Serangan model apa pun dianggap masalah yang perlu diatasi atau tugas problem solving yang harus dikerjakan

4.Penyerang jatuh karena kehilangan keseimbangan badan dan terkunci karena proses paduan gerak buka karena niat negatif praktisi atau tujuan gerakan dalam DROP and LOCK.

Dalam RASA Training yang mewujudkan pelatihan Decision Making dalam bentuk terapan nyata,decision making terbukti perlu dilakukan berulang kali,mulai saat masalah muncul,selama waktu proses pengentasan,sehingga saat penyelesaian akhir masalah.Sesuai dengan kenyataan latihan decision makingdibagi menjadi dua jenis latihan .Jenis pertama adalah pelatihan decision making yang menentukan the best way (cara yang terbaik).Dalam cara ini masih ada waktu untuk menganalisa masalah dan aneka macam solusi yang dapat dipakai.Nyaris tidak berbeda dengan latihan problem solving.Decision making jenis ini sering terjadi di dalam dunia bisnis.

Jenis kedua adalah jenis pelatihan decision making tanpa diberi waktu berpikir sedikit pun.Peserta harus dapat bertindak cepat tanpa persiapan khusus (kecuali know how dan pengalaman yang sudah dipunyai).Bertindak sambil merasakan keadaan dan perubahannya.Jika ada perubahan keadaan,dia harus mampu melakukan tindakan koreksi dengan cepat secara cerdas dan bijak.Decision making jenis kedua ini sering terjadi dalam petualangan alam liar dan pertarungan.

KETENTUAN PELATIHAN DECISION MAKING DALAM RASA TRAINING


Dalam pelatihan decision making,RASA Training  memiliki beberapa ketentuan ,perhatikan di bawah ini :

1.Jenis kualitas dan kuantitas masalah yang harus dihadapi peserta tidak diberitahukan terlebih dahulu

2.Peserta tidak diberi kesempatan berpikir selama proses (terutama untuk pelatihan decision making jenis kedua)

3.Cara bertindak haruslah sederhana atau mudah dilakukan ,alami,rasional,efektif,efisien,bijak dan tanpa niat negatif

4.Cara licik atau kejam dilarang dipakai karena RASA Training bertujuan mendidik orang untuk mampu berjaya dengan cara-cara yang terhormat.

Dalam pelatihan decision making jenis kedua tiap kali peserta hanya diberi satu kali kesempatan untuk bertindak spontan,tanpa persiapan dan tanpa kesempatan untuk berpikir.Jika gagal berarti kesempatan lenya dan diambil pihak lain.Jika kesempatan awal berhasil diraih pencapaian tahap akhir harus dilalui dengan rasa dan percikan kecerdasan yang rasional.

Karena pelatihan dicision making merupakan peatihan terapan tanpa adanya pemberian input (masukan) sebelum mengikuti pelatihan deision making,peminat wajib mengikuti pelatihan problem solving terlebih dahulu.

Pelatihan Leadership and Teamwork– Pelatihan leadeship and teamwork dalam RASA TRAINING mungkin agak berbeda dengan pelatihan cara lain.Begitu pun dengan nilai-nilai kepemimpinan yang di pakai.Orang yang berhak memerintah (karena kaya ,berkuasa atau ditakuti)belum dapat disebut pemimpin.Bahkan orang yang suka memperalat bawahan untuk suatu kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dengan cara membodohi mereka lewat kata-kata yang kelihatannya benar dan masuk akal (karena dia pandai mengolah cerita )dengan menyembunyikan kenyataan atau hal yang sebenarnya tidak patut dianggap atau dijadikan pemimpin.

Seorang pemimpin harus juga bersikap dan bertindak sebagai seorang pengayom yang adil,bijak,penuh peduli dan tulus.Orang yang patut dijadikan teladan.Seorang pemimpin harus bekerja sesuai aturan (tidak bertindak sesuka hati) dan tidak asal bicara ataupun mengumbar janji,berkata dengan jujur dan jelas sipa mendengar dan menghadapi masalah dengan bijak (sebab tidak semua keinginan bawahan ,apalagi yang bertolak belakang,dapat dipenuhi),punya disiplin diri,mau menghargai waktu dan pendapat orang lain,serta selalu memotivasi bawahan agar terus berada dalam kebersamaan yang saling peduli,saling tolong,dan saling dukung,tanpa diskriminasi,untuk mencapai tujuan bersama.

Pelatihan leadership dimulai dengan hal-hal kecil yaitu memimpin acara pembukaan maupun penutupan.Ucapan harus jelas (tetapi tidak perlu keras atau berteriak)dan tidak bernada ragu-ragu (karena memang tidak asal berkata.Dalam pelatihan bermitra.pelatihan leadership dilakukan secara bergantian,yaitu saat menjadi trouble maker (pembuat masalah).

Hal ini mungkin terdengar aneh (Trouble Maker menjadi leader?) Dalam RASA TRAINING ini memang kenyataan,sebab sesudah membuat masalah dia wajib mgamati cara dan solusi yang di buat mitranya (yang menjadi troble maker).Jika cara atau solusi yang diterapkan tidak sesuai dengan ketentuan “MARI Bijak” dia wajib memberitahu apa penyebabnya ,dan kemudian secara bersama-sama mencari cara atau solusi yang lebih baik. 

Dalam tim yang lebih besar,misalnya dalam persiapan lomba teamwork,leadership diterapkan dalam membina tim yang heterogen menjadi the winning team atau minimal menjadi tim yang harmonis dan berprestasi tinggi.Jika ada masalah,tidak perlu ribut mencari kambing hitam atau sibuk mengadakan aneka rapat.Tim harus cepat mencari solusi terbijak (secara bersama-sama tanpa rasa arogan ataupun rasa rendah diri)untuk diterapkan agar masalah dapat diselesaikan secepat mungkin. Dalam RASA TRAINING orang dimotivasi untuk mempunyai rasa percaya diri sebagai pemimpin yang baik.Karena pada dasarnya bukan hanya orang pandai (berpendidikan tinggi),berkoneksi atau yang punya uang saja yang dapat menjadi pemimpin.

Seseorang harus sanggup menjadi pemimpin bagi anak-anaknya. Pemimpin bagi diri sendiri berarti menjadi orang yang mamu berpikir dengan akal sehat dan berani berkata “tidak” agar tidak mudah dipengaruhi pihak lain yang ingin memperalat dirinya (atau kelompoknya).

Dalam RASA TRAINING seorang pemimpin harus siap menerima kritik maupun saran dari para anggota dengan bijak.Apalagi kritik dan saran yang menyangkut kepentingan tim. Leadership dalam RASA TRAINING dinilai dari dukungan para anggota ,keharmnisan ,cara kerja atau prestasi tim.Dalam hal pelatihan teamwork,jumlah anggota tim terkecil iaah dua orang.Tim yang lebih besar sebaiknya bersifat heterogen.Tujuannya ialah agar para peserta dapat lebih banyak mengenal sikap,watak,bakat dan kemampuan orang.Sehingga kelak jika diperlukan dia akan mampu bekerja sama dengan siapa saja.Bahkan apabila dia ingin membentuk atau disuruh memimpin teamwork,dia kan melakukannya dengan bijak sehingga teamwork yang dipimpinnya dapat berprestasi tinggi.

Dalam RASA TRAINING,fungsi tim dapat diwujudkan dalam latihan problem solving maupun dalam perlombaan teamwork.Anggota tim dianjurkan untuk sering berkumpul dan mengulang latihan,berdiskusi serta berkreasi bersama.Dalam pelatihan teamwork setiap anggota tim diberi kesadaran tentang manfaat kebersamaan dan kenyataan bahwa suka tidak suka mereka wajib :

1.Mendukung keputusan bersama

2.Mendukung kebijakan pimpinan tim yang terpilih

3.Berusaha bersama (saing bantu) secara tulus demi meningkatkan prestasi tim dan prestasi perorangan (anggota tim) tanpa ada hak istemewa ataupun diskriminasi.

Untuk meningkatkan kinerja tim,ada anjuran agar pada akhir suatu pelatihan,jika perlu,pimpinan tim mengadakan disksusi terbuka untuk mengevaluasi cara kerja dan prestasi tim,serta untuk memikirkan cara cara atau rencana kerja yang lebih baik.


EmoticonEmoticon