8 Hal Menarik dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di Jenjang PAUD, SD, dan SMP

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang 8 Hal Menarik dalam Penerapan Kurikulum Merdeka di Jenjang PAUD, SD, dan SMP. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Penerapan Kurikulum Merdeka – Setidaknya ada delapan hal baru dalam penerapan Kurikulum Merdeka di jenjang PAUD, SD, dan SMP.

Hal ini berkaitan dengan adanya perbedaan struktur maupun karakteristik antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka.

Sebagaimana yang diketahui bahwa struktur kurikulum menjadi dasar perancangan pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Sementara itu, kegiatan ekstrakurikuler dan budaya sekolah dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

Struktur kurikulum dalam Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu:

  1. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler yang merupakan kegiatan rutin dan terjadwal berdasarkan muatan pelajaran yang terstruktur; dan
  2. Kegiatan pembelajaran melalui projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila.

Kebaruan dalam pembagian dua kegiatan ini merujuk pada prinsip fokus pada kompetensi dan karakter peserta didik melalui dua hal.

Pertama, untuk menguatkan pendidikan karakter, pembelajaran yang berorientasi penuh pada kompetensi fundamental dan karakter perlu menjadi bagian dari struktur kurikulum agar mendapatkan perhatian penuh baik dari pendidik maupun peserta didik.

Kedua, projek penguatan profil pelajar Pancasila yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi isu-isu kontemporer seperti masalah lingkungan/pemanasan global dan gaya hidup berkelanjutan, kebinekaan dan toleransi, kesehatan fisik dan mental termasuk kesejahteraan diri (wellbeing), dan sebagainya.

Arah Perubahan Kurikulum Merdeka

Setidaknya ada 4 arah perubahan kurikulum dalam Kurikulum Merdeka ini. Antara lain adalah sebagai berikut.

  1. Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu tahun;
  2. Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran (CP) yang diatur per fase, bukan per tahun;
  3. Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik; serta
  4. Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.

Halaman berikutnya

Perubahan struktur kurikulum merdeka jenjang PAUD..



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon