Eko Iskandianto Prastowo: Guru Olahraga yang Produktif Menulis Buku

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Eko Iskandianto Prastowo: Guru Olahraga yang Produktif Menulis Buku. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Guru olahraga selalu identik dengan kegiatan fisik di atas lapangan. Namun siapa sangka bahwa ada guru olahraga selain mahir di bidang kesehatan jasmani, juga produktif menulis buku. Guru tersebut adalah Eko Iskandianto Prastowo

Guru jebolan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di IKIP Budi Utomo Malang tersebut setidaknya telah menulis tiga buku dengan judul Nasib Sang Juara, Pengabdian yang Tertukar, Bukan Jersey Sepakbola Biasa. Selain itu juga turut berkontribusi dalam penerbitan buku antologi Catatan Seorang Pendidik dan Praktik Baik. 

Kemampuannya dalam menulis tak lepas dari kemauannya dalam belajar. Ia sering mengikuti pelatihan yang diselenggarkan secara online oleh e-Guru.id dan juga GuruJuara.com. Beberapa pelatihan yang pernah diikuti adalah sebagai berikut: 

  1. Langkah Mudah Membuat Publikasi Ilmiah untuk Kenaikan Pangkat Guru
  2. Diklat Menulis Artikel Populer untuk Kenaikan Pangkat
  3. Trik Mudah Menyusun Karya Tulis Inovasi Pembelajaran (KTI Inobel) Era Kurikulum Merdeka untuk Lomba dan Naik Pangkat
  4. Guru Bisa Menulis Naik Pangkat Jadi Mudah
  5. Tips Mudah Menulis dan Menerbitkan Buku Ber-ISBN

“Setelah mengikuti pelatihan, pastinya saya mendapatkan ilmu yang bermanfaat tentang kegiatan menulis serta mendapatkan sertifikat yang bermanfaat untuk kenaikan pangkat. Selain itu,  saya terus termotivasi untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan saya dalam  hal menulis. Dari kegiatan ini saya dapat ikut belajar bersama menulis di dua buku antologi yaitu Catatan Seorang Pendidik dan Praktik Baik. Semoga ke depanya masih terus ikut serta dalam kegiatan penulisan buku-buku yang lainnya,” ujar guru yang saat ini bertugas di SD Negeri 001 Tanjung Perepat tersebut. 

Perjalanan Eko Iskandianto Prastowo dalam meniti jalan untuk menjadi guru olahraga telah melewati kisah yang cukup berliku. Pria kelahiran di Blitar tersebut, sebelum menjadi guru, pernah bekerja di laboratorium sebuah klinik kesehatan sebagai perawat karena ia merupakan salah satu alumni kampus kesehatan negeri di Jawa Timur dengan menyandang gelar D-III Keperawatan. 

Sebelumnya, ketika lulus dari SMA, sebenarnya sangat ingin kuliah di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi mengingat hobinya adalah olahraga. Tapi ternyata setelah mendaftar, ia justru diterima di kampus kesehatan. Setelah lulus, ia pun langsung bekerja di laboratorium klinik kesehatan. 

Meskipun sempat gagal masuk di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, ia tak menyerah begitu saja. Sambil bekerja, ia mencoba sekali lagi untuk mengambil S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. 

Karena tidak dapat membagi waktu antara kerja dan belajar, akhirnya ia memutuskan fokus kuliah saja. Pasca lulus, ia langsung menikah dan merantau ke Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Ia pun menemukan dunia yang sebenarnya, yaitu mengajar sebagai guru olahraga. Di Kabupaten Berau, ia pernah mengajar mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA. 

Pertama mengajar di Kabupaten Berau sebagai guru honorer di sebuah SD. Kemudian diangkat sebagai honorer daerah dan dipindah mengajar di SMA. Lalu ia diangkat sebagai CPNS dan mengajar di SMP. Kemudian pindah tugas lagi untuk mengajar di SD sebagai guru bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Saat tes CPNS melalui sistem CAT pertama kali pada tahun 2014, ia mendapat nilai tertinggi untuk formasi jabatan Guru Penjasorkes. 

Sama seperti guru bidang studi PJOK pada umumnya, ia pernah ikut serta membimbing dan membina peserta didik hingga menjuarai perlombaan, setidaknya di tingkat Kecamatan. 

Sebagai guru PNS, Eko Iskandianto Prastowo saat ini tengah dalam proses pengusulan kenaikan pangkat dari golongan III/b ke III/c. Jika lolos dan berhasil, berarti ia hanya membutuhkan waktu 3 tahun saja untuk kenaikan pangkat dari golongan sebelumnya.  Ini merupakan kenaikan pangkat yang cukup cepat di daerahnya. Sebab, banyak guru di sana (daerah terpencil) yang terhambat karena terkendala masalah publikasi ilmiah atau karya inovatif. Bahkan ada yang tertahan mentok di III/b hingga puluhan tahun. 

“Alhamdulillah, di tahun 2021 saya dapat menulis dan menerbitkan 3 buku dan masing-masing buku mendapatkan poin 4. Kemudian di tahun 2022, ikut kegiatan menulis buku antologi berjumlah 2 buku. Selain itu ada juga kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang dan mengasah kemampuan saya menulis melalui diklat online. Semoga 2023 lolos dan naik pangkat ke III/c lebih cepat dari teman yang lainnya,” harap guru yang saat ini tinggal di Kampung Lobang Kelatak, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur tersebut. 

“Walaupun kita mengajar di daerah terpencil, jangan kalah dengan guru yang mengajar di daerah perkotaan. Dan naik pangkat itu cukup mudah asalkan kita mau berusaha dan belajar untuk menulis,” pesannya untuk rekan guru lainnya. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon