Penyebab rasa bosan pada siswa – Proses pembelajaran di kelas yang baik adalah interaksi antara guru dan siswa. Harus ada komunikasi dua arah. Ada umpan balik selama pembelajaran. Sehingga suasana kelas menjadi lebih hidup. Guru senang materi tersampaikan dengan baik, dan sebaliknya siswa juga senang dapat menerima materi dengan baik.
Mereka sering mendengar atau bahkan menemukan diri mereka tidur di kelas. Ada juga siswa yang bersenang-senang dengan teman sekelasnya. Sehingga bercerita dengan teman lebih menarik dari pada memperhatikan penjelasan guru. Ada yang mengantuk tapi berusaha untuk tetap fokus. Bisa juga dihitung dengan jari siswa yang masih mampu memperhatikan. Suasana kelas tidak kondusif dan Siswa bosan.
Sebagai seorang guru, Anda perlu memahami situasi siswa. Guru perlu peka terhadap suasana kelas saat mengajar. Apakah siswa bosan? Mengapa siswa tidak memperhatikan? sebagai seorang guru Anda perlu tahu faktor penyebab rasa bosan pada siswa.
Faktor Penyebab Rasa Bosan Pada Siswa
Pernahkah Anda melihat siswa yang malas, tidak termotivasi, sering membuat ulah di kelas atau terus menerus menurun prestasinya? Bisa jadi ini merupakan gejala siswa bosan saat belajar. Jangan sampai itu terjadi, Kebosanan atau kejenuhan saat belajar bisa menyebabkan kesulitan belajar bagi siswa.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata bosan diartikan sebagai tidak suka karena sudah terlalu sering atau terlalu banyak. Kata bosan memiliki persamaan kata yaitu jenuh atau jemu. Jenuh secara harfiah berarti padat atau penuh sehingga tidak dapat lagi menampung apa-apa. Ketika seorang siswa merasa bosan atau jenuh dengan pembelajaran, mereka akan merasa telah membuang-buang waktu.
Bagaimana bisa? Karena dia menghabiskan beberapa waktu untuk mempelajari sesuatu, tetapi tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Siswa yang dalam keadaan jenuh atau bosan, sistem mentalnya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dalam mengolah informasi atau pengalaman baru. Akibatnya, mereka tidak menunjukkan kemajuan yang berarti dalam belajar, yaitu “berjalan di tempat”.
Kejenuhan belajar dapat menyebabkan siswa kehilangan motivasi untuk belajar. Sangat berbahaya, bukan? Oleh karena itu, guru yang cerdas perlu waspada melihat gejala kejenuhan belajar yang menimpa siswa.
Setelah itu, coba cari tahu penyebab kebosanan dalam belajar yang dialami siswa agar segera mencari jalan keluarnya. Berikut ini adalah faktor penyebab rasa bosan pada siswa saat proses pembelajaran:
Kegiatan belajar yang monoton
Faktor malas belajar yang bisa menyebabkan siswa kehilangan semangat adalah kegiatan belajar yang sangat monoton. Jika Guru hanya menerapkan strategi pembelajaran yang sama, metode pembelajaran yang sama atau sarana pembelajaran yang sama dalam waktu yang lama, maka siswa akan cepat bosan. Tidak ada lagi rasa ingin tahu yang membuat siswa bersemangat dalam belajar.
Apa solusinya? Tentu saja, Guru perlu merencanakan berbagai kegiatan pembelajaran. Jangan menggunakan sesuatu secara berurutan untuk waktu yang lama. Sertakan permainan yang menyenangkan dan dapat membangkitkan semangat belajar siswa. Jika siswa merasa senang, mereka akan menghasilkan hormon dopamin yang membuat siswa senang dan ketagihan belajar.
Tidak tahu tujuan belajar
Kebosanan belajar di kelas dapat terjadi jika siswa tidak mengetahui tujuan pembelajaran. Banyak siswa pergi ke sekolah adalah rutinitas tanpa memiliki tujuan yang jelas mengapa mereka harus pergi ke sekolah. Ini membuat para siswa di sekolah hanya tubuh mereka. Tidak ada artinya dari pembelajaran di kelas bahwa dia meninggalkan jejak di hatinya.
Lama kelamaan hal ini menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar atau bahkan tidak mau belajar sama sekali. Agar siswa antusias dan termotivasi dalam belajar, Guru harus bisa menunjukkan kepada siswa tujuan mempelajari materi yang diajarkan. Kaitkan apa yang dipelajari di kelas dengan kehidupan nyata sehingga siswa tidak hanya memiliki gambaran abstrak tentang pembelajaran.
Memberikan motivasi yang membuat siswa merasa perlu belajar dengan cara bercerita tentang orang-orang sukses atau kisah inspiratif yang dapat memicu keinginan siswa untuk belajar dan meraih kesuksesan dalam hidup dengan belajar dengan giat.
Halaman Selanjutnya
Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.
EmoticonEmoticon