Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik

Hallo, Salam kembali kita berjumpa. Informasi terbaru dari Admin nih tentang Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik. Yang dikutip dari naikpangkat.com.

Oleh Andreas Resdianto

Mahasiswa MAP UKSW

Kepercayaan diri anak yang rendah adalah masalah yang bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari akademik hingga hubungan sosial. Anak-anak dengan kepercayaan diri rendah seringkali merasa cemas, ragu-ragu, dan takut gagal.

Sebagai orang tua atau pendidik, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung agar anak merasa dihargai dan didengar. Memberikan umpan balik positif, menghargai usaha mereka, dan membantu mereka menetapkan serta mencapai tujuan kecil bisa sangat bermanfaat.

Selain itu, mengajarkan keterampilan sosial dan emosional, seperti bagaimana menghadapi kegagalan dan mengelola emosi, juga dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak.

Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat belajar untuk mengatasi rasa tidak aman mereka dan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri. Salah satu strategi belajar yang dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik adalah menggunakan metode SLC (Student Lead Conference).

Student Lead Conference (SLC)  merupakan strategi belajar untuk meningkatkan kepercayaan diri peserta didik di mana peserta didik mengkomunikasikan hasil belajar dirinya kepada orang tua selama 3 bulan pertama. SLC ini membuat peserta didik menjadi aktif, karena peserta didik mempresentasikan dan mengkomunikasikan hasil belajar yang sudah didapatkannya serta mendiskusikannya dengan orang tua. Peserta didik yang terbiasa melakukan presentasi memiliki beberapa kelebihan yang signifikan.

Pertama, mereka cenderung lebih percaya diri saat berbicara di depan umum. Kepercayaan diri ini tidak hanya berguna dalam lingkungan akademis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, anak-anak yang sering presentasi umumnya memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik. Mereka belajar untuk menyusun ide-ide mereka dengan jelas dan menyampaikannya dengan cara yang efektif.

Ketiga, presentasi membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analisis. Mereka harus memahami materi dengan baik untuk dapat menjelaskannya kepada orang lain, yang mendorong pemahaman yang lebih mendalam.

Terakhir, kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok seringkali diasah melalui proyek presentasi, yang mengajarkan mereka pentingnya kerjasama dan tanggung jawab bersama. Secara keseluruhan, kebiasaan presentasi di usia dini dapat memberi anak-anak fondasi kuat untuk masa depan mereka.

SMP Negeri 4 Sentani merupakan salah satu contoh lembaga pendidikan yang telah menerapkan SCL dalam menyampaikan hasil belajar peserta didik pada laporan Tengah Semester 1. SLC ini melatih peserta didik untuk percaya diri saat mempresentasikan hasil belajar selama 3 bulan awal semester 1.

Saat berlatih untuk presentasi, secara tidak langsung peserta didik akan belajar berkomunikasi dengan baik melalui lawan bicaranya, sehingga kemampuan berkomunikasinya juga akan meningkat. Presentasi ini juga akan membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berfikir kritis dan analisis.

Alur Penerapan SLC

  1. Pemilihan mata pelajaran, topik, atau materi

Peserta didik beserta wali kelas akan berdiskusi tentang topik apa yang akan dipilih untuk untuk dipresentasikan di depan orang tua mereka. Biasanya peserta didik akan memilih 2 atau 3 topik yang terbaik untuk dipresentasikan. Topik yang dipresentasikan adalah topik terbaik yang mereka pelajari selama mereka belajar.

  1. Persiapan topik presentasi

Peserta didik dibantu oleh wali kelas untuk mempersiapkan topik yang akan dipresentasikan. Topik yang akan dipresentasikan dapat menggunakan alat peraga yang sudah mereka buat, lembaran-lembaran hasil pekerjaan mereka, atau peserta didik membuat presentasi menggunakan Power Point, Canva dll.

  1. Berlatih

Tentunya sebelum peserta didik melakukan presentasi di depan orang tua, peserta didik akan berlatih terlebih dahulu supaya apa yang mereka sampaikan berjalan dengan lancar. Saat berlatih, peserta didik dapat saling membantu satu dengan yang lain atau berbagi peran. Contoh, 2 atau 3 peserta didik berbagi peran: satu sebagia peserta didik dan yang lain sebagai orang tua, kemudian sisanya berperan sebagai wali kelas. Setelah presentasi pertama berhasil, mereka akan bertukar peran, sehingga setiap anggota kelompok akan merasakan menjadi peserta didik ataupun orang tua.

  1. Penentuan waktu pelaksanaan

Peserta didik beserta wali kelas akan berdiskusi untuk menentukan waktu mereka melaksanakan SLC. Waktu ini juga digunakan untuk mengkomunikasikan kepada orang tua murid sehingga mereka dapat menyiapkan waktu untuk datang menyaksikan presentasi dari peserta didik

  1. Pelaksanaan SLC

Setelah peserta didik dan orang tua menyetujui waktu pelaksanaan SLC, sekolah mengirimkan undangan supaya orang tua dari peserta didik dapat datang untuk mengikuti SLC. Peserta didik akan mempersiapkan ruangan dan bahan-bahan apa saja yang akan dipresentasikan kepada orang tua.

Satu sesi SLC, peserta didik diberikan waktu lebih kurang 15-20 menit untuk mempresentasikan apa yang sudah mereka dapatkan waktu melakukan pembelajara. Biasanya 1 kelas memiliki 5-6 sesi sampai selesai

  1. Evaluasi

Setelah SLC selesai dilakukan, orang tua diarahkan untuk mengisi evaluasi dan refleksi terhadap apa yang sudah terjadi tanpa ada tekanan dari pihak sekolah. Evaluasi dan refleksi ini berguna untuk memperbaiki hal-hal yang kurang tepat dalam pelaksanaan SLC.

Manfaat Penerapan SLC

Terdapat sejumlah manfaat dari penerapan SLC ini terhadap perkembangan peserta didik. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Peserta didik semakin percaya diri setelah melakukan SLC, mereka dapat berkomunikasi dengan baik, sekaligus dapat berfikir kritis dan kreatif.
  2. Orang tua mengerti apa yang peserta didik pelajari di sekolah sehingga orang tua dapat mendukung peserta didik di dalam pembelajaran di rumah. Interaksi antara anak dan orang tua sangat diperlukan untuk menjalin hubungan yang baik antara orang tua dan peserta didik.
  3. Peserta didik akan dipersiapkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan orang tua sehingga peserta didik akan lebih memahami materi yang mereka pelajari.
  4. Aspek psikologi juga akan mendapat porsi di dalam melakukan SLC selain aspek akademis, orang tua yang biasanya sibuk bekerja akan meluangkan waktu datang ke sekolah guna menghadiri undangan Sekolah. Di sini lah kesempatan orang tua berinteraksi lebih untuk membahas pendidikan anak, yang mungkin orang tua serta peserta didik tidak melakukannya di rumah.
  5. SLC ini juga menjadi wadah supaya orang tua terlibat di dalam proses belajar anak, orang tua dapat memberikan masukan-masukan yang konstruktif guna membangun Sekolah lebih baik.
  6. SLC dapat membangun hubungan antara Sekolah dan orang tua menjadi lebih baik.

Setelain yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat yang dihasilkan dari strategi belajar ini, sehingga strategi ini perlu dilakukan terus menerus, tetapi perlu adanya evaluasi sehingga strategi belajar ini semakin baik di kemudian hari.



Semoga Informasi di atas bermanfaat bagi kita semua. Majukan Pendidikan Indonesia yang bermartabat dan berkualitas.


EmoticonEmoticon